Sleep Buddy

Sleep Buddy Logo Fa
0

Your Cart

Currently Empty: Rp0.00

Continue shopping

0

Your Cart

Currently Empty: Rp0.00

Continue shopping

Mengatasi Gejala Pms
Mar 04

Sering merasa terganggu dengan gejala premenstruation syndrome (PMS)? Yuk, ketahui cara mudah dan efektif yang bisa Anda coba untuk mengatasi gejala PMS berikut ini!

Bagi kaum wanita, sindrom pramenstruasi atau PMS tentunya menjadi salah satu hal yang kerap terjadi dan sering menimbulkan rasa tidak nyaman. Bahkan tak jarang, PMS bisa mengganggu aktivitas dan memengaruhi suasana hati, bahkan menimbulkan gangguan mood.

Biasanya, gejala pramenstruasi ini terjadi sekitar 1 sampai 2 minggu sebelum keluarnya darah menstruasi. Gejalanya meliputi sakit kepala, mengalami kram perut yang menyiksa, hingga perubahan suasana hati atau mood swing.

Sejatinya, gejala pramestruasi bukanlah hal yang berbahaya dan sangat umum terjadi. Bahkan gejala ini pun akan mereda dengan sendirinya. Akan tetapi, dalam banyak kasus, sering kali gejala ini mengganggu dan menghambat aktivitas harian. Maka dari itu, Anda perlu melakukan langkah antisipasi untuk mengatasi munculnya gejala ini.

Apa Itu PMS?

Premenstrual syndrome (sindrom pramenstruasi) atau PMS adalah gejala-gejala yang wanita alami sebelum memasuki masa menstruasi. Gejala ini bisa meliputi perubahan pada emosi, perilaku, hingga fisik.

Antara lain kram perut, nyeri otot, perut kembung, tumbuh jerawat, rasa nyeri pada payudara, mudah lupa dan kehilangan fokus kerja, mudah lelah, nafsu makan meningkat, mengalami susah tidur atau insomnia, rasa gelisah yang berlebihan, hingga mengalami ledakan emosi (tantrum) karena mood swing.

Biasanya, gejala PMS muncul selama 1 hingga 2 minggu sebelum menstruasi terjadi. Tingkat keparahan gejala ini pun berbeda-beda pada setiap orang. Mulai dari gejala ringan seperti merasa kelelahan dan mengalami bad mood, hingga gejala yang parah seperti kram perut yang sangat menyiksa, gangguan kecemasan, gangguan tidur, tanda stres berlebih, hingga depresi.

Penyebab munculnya gejala pramenstruasi ini sebenarnya belum dapat diketahui secara pasti. Apalagi mengingat gejalanya yang berbeda-beda pada setiap wanita. Akan tetapi, pengaruh perubahan hormon estrogen dan progesteron menjelang siklus menstruasi menjadi salah satu faktor utamanya.

Meskipun sebenarnya bukan menjadi hal yang mengkhawatirkan karena sudah umum terjadi, namun penanganan gejala pramenstruasi juga perlu Anda lakukan. Apalagi bagi Anda yang mengalami gejala parah hingga mengganggu aktivitas dan menurunkan produktivitas.

Sebab dalam beberapa kasus, gejala pramenstruasi bisa menyebabkan seseorang merasa kehilangan motivasi, insecure dan tidak percaya diri, memiliki emosi negatif sepanjang waktu (kepribadian neurotik), mengalami gangguan mood yang parah, hingga mengganggu hubungan dengan lingkungan sekitar karena kecenderungan perilaku antisosial selama PMS.

Bahkan, gejala ini juga bisa mengganggu produktivitas Anda. Baik saat bekerja maupun menuntut ilmu. Sehingga, penanganan dan cara mengatasi yang tepat perlu Anda lakukan.

Faktor Risiko Gejala PMS

faktor risiko gejala PMS

Sebagaimana pemaparan sebelumnya, penyebab gejala pramenstruasi sering dikaitkan dengan perubahan hormon estrogen dan progesteron menjelang masa haid atau menstruasi. Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang juga dapat memicu terjadinya gejala ini. Antara lain :

  • Faktor genetik, yakni memiliki riwayat PMS dalam keluarga. Biasanya, wanita yang memiliki anggota keluarga dengan kecenderungan gejala pramenstruasi akan mengalami hal serupa.
  • Mengalami trauma fisik dan emosi. Misalnya pernah mengalami pengalaman traumatis.
  • Jarang berolahraga. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang jarang berolahraga lebih rentan mengalami gejala PMS yang parah.
  • Kurang tidur dan beristirahat. Perlu Anda ketahui bahwa dampak buruk kurang tidur tidak hanya berefek pada kesehatan dan menimbulkan masalah kulit, namun juga dapat memengaruhi gejala pramenstruasi.
  • Memiliki riwayat depresi dan gangguan kesehatan mental. Sebuah studi menemukan bahwa wanita dengan kondisi psikologis terganggu akan lebih sering mengalami gejala PMS yang parah.
  • Mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Misalnya makanan yang mengandung gula berlebih, tinggi garam, dan tidak rendah kalori.
  • Merokok, mengonsumsi alkohol, dan menggunakan obat-obatan terlarang.

Baca Juga :

 

Cara Mudah Mengatasi Gejala PMS

Gejala pramenstruasi sebenarnya dapat Anda atasi dengan bebepa langkah praktis dan sederhana di rumah. Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi gejala PMS yang bisa Anda lakukan :

1. Konsumsi Makanan Sehat dan Bernutrisi

Salah satu faktor risiko yang memicu gejala PMS adalah mengonsumsi makanan tak sehat yang tinggi garam dan gula. Nah, untuk itu, maka Anda perlu mengubah pola makan Anda. Upayakan untuk selalu mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.

Misalnya makanan diet sehat dan rendah kalori yang mengandung berbagai jenis nutrisi. Selain dapat mengatasi gejala pramenstruasi, konsumsi makanan sehat juga dapat membantu Anda untuk menurunkan berat badan atau menjaga bentuk tubuh ideal, meningkatkan konsentrasi otak, menjadi mood booster, serta menjaga kesehatan mental dan fisik.

Beberapa makanan sehat yang bisa Anda konsumsi antara lain makanan yang kaya karbohidrat kompleks, seperti beras merah, kacang-kacangan, roti gandum, dan kentang. Makanan ini ampuh untuk mengatasi perubahan nafsu makan yang cenderung meningkat selama PMS, sekaligus membantu mengatur kadar gula darah Anda.

Jangan lupa juga untuk mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi untuk mengatasi gejala nyeri otot, kram perut, dan perut kembung. Misalnya dengan mengonsumsi sayuran, buah-buahan, ikan salmon, hingga produk susu dan olahannya.

2. Rutin Olahraga

atasi gejala PMS dengan olahraga

Memang pada dasarnya tidak semua orang menyukai olahraga. Terutama bagi Anda yang setiap hari sibuk bekerja dan kerja lembur sehingga tidak memiliki waktu luang untuk berolahraga.

Namun, kurang olahraga menjadi salah satu faktor risiko yang memicu gejala PMS. Hal ini karena saat berolahraga, tubuh akan melepaskan hormon endorfin, yaitu hormon yang dapat memicu perasaan senang, menghilangkan stres, membuat pikiran dan tubuh menjadi lebih rileks, serta mengurangi rasa sakit akibat gejala pramenstruasi.

Selain dapat mengatasi gejala PMS, olahraga secara rutin juga bisa membantu Anda untuk mengatasi masalah gangguan tidur hingga meningkatkan kesehatan mental. Tidak perlu melakukan olahraga berat yang menguras tenaga. Anda bisa melakukan olahraga ringan dengan meditasi, yoga, relaksasi, berjalan cepat, berenang, bersepeda, atau jogging santai saat hari libur.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan olahraga sebelum tidur. Selain membantu mengurangi rasa sakit akibat PMS, olahraga ringan sebelum tidur juga bisa meningkatkan kualitas tidur Anda.

Baca Juga :

 

3. Hindari Rokok dan Minuman Beralkohol

Cara yang ketiga adalah dengan menghindari rokok dan berhenti mengonsumsi minuman beralkohol. Hal ini karena rokok dan minuman yang mengandung alkohol terbukti dapat memperparah gejala pramenstruasi yang Anda alami.

Antara lain memicu kram perut yang parah, menyebabkan perut kembung, hingga membuat Anda mengalami insomnia. Bukan cuma itu saja, rokok dan alkohol juga dapat menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur, hingga memicu terjadinya menopause dini.

Sebagai alternatif, Anda bisa mengonsumsi minuman diet sehat yang memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Misalnya minum air putih, teh chamomile dan teh herbal. Selain dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat PMS, minuman tersebut juga efektif untuk membantu tidur nyenyak karena berperan sebagai obat tidur alami yang merangsang produksi hormon melatonin.

4. Penuhi Kebutuhan Tidur dan Waktu Istirahat Secara Maksimal

atasi gejala PMS dengan tidur cukup

Cara yang terakhir adalah dengan memenuhi kebutuhan tidur dan waktu tidur ideal Anda. Sebab, kurang tidur menjadi salah satu pemicu gejala PMS seperti kelelahan ekstrem, gangguan kecemasan, hingga gangguan mood.

Maka dari itu, usahakan untuk mencukupi jam tidur dan siklus tidur ideal Anda. Untuk orang dewasa, kebutuhan tidur yang harus Anda penuhi adalah selama 7-8 jam setiap malamnya untuk mencegah PMS.

Bagi Anda yang mengalami kesulitan untuk memperbaiki pola tidur, cobalah menerapkan sleep hygiene, atau pola tidur bifasik dan polifasik. Anda juga bisa melakukan power nap, yakni metode tidur singkat tapi berkualitas di sela kesibukan pekerjaan.

Selain itu, hal-hal lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan menciptakan suasana kamar yang nyaman, penataan kamar yang sesuai, desain kamar tidur yang membuat betah, melakukan kebiasaan sebelum tidur yang membuat mudah terlelap (misalnya mandi air hangat atau minum susu hangat), mengatur suhu ruangan ideal, hingga memilih perlengkapan tidur terbaik.

Perlengkapan tidur seperti jenis bantal, selimut, hingga sprei dan bedcover berkualitas akan berperan penting untuk menunjang kualitas tidur Anda. Untuk memperoleh perlengkapan tidur terbaik, Anda bisa mendapatkannya dari Sleep Buddy.

Ada berbagai macam jenis bantal, cushion, jenis selimut, hingga sprei dan bedcover dengan beragam model, motif, dan ukuran yang bisa Anda pilih sesuai budget dan kebutuhan. Anda bisa mendapatkan produk Sleep Buddy dengan mengunjungi toko bedcover terdekat atau marketplace favorit.

Demikian adalah 4 cara ampuh yang bisa Anda coba untuk mengatasi gejala PMS. Perlu Anda ingat bahwa meskipun gejala ini adalah hal yang lumrah, namun Anda tetap perlu mengatasinya agar tidak mengganggu aktivitas dan produktivitas harian.

Baca Juga :

Avatar

Nissa Sleepbuddy

Sleep Buddy Merk Lokal, Kualitas Internasional sejak 2009, Rasakan pengalaman tidur yang berbeda dari sprei lembut dan tahan lama.