Ada berbagai macam gangguan tidur yang sering dialami oleh banyak orang. Tak terkecuali tidur ngiler. Meskipun terkesan sepele, namun kebiasaan ini bisa dibilang cukup membuat orang yang mengalaminya merasa minder.
Bukan tanpa alasan, hal ini karena kebiasaan ngiler bisa dibilang cukup memalukan. Apalagi jika Anda tidak tidur sendirian di dalam kamar. Misalnya saat Anda tengah menginap di rumah teman.
Tak hanya itu saja. Kebiasaan tidur yang satu ini juga bisa menjadi tanda masalah kesehatan. Sehingga, Anda tidak boleh menyepelekannya begitu saja.
Lantas, apa yang menjadi penyebab tidur ngiler dan bagaimana cara mengatasinya?
Penyebab Tidur Ngiler
Ngiler merupakan keluarnya air liur dari mulut. Di dunia medis, kondisi ini terkenal dengan istilah hypersalivation dan sialorrhea. Sebenarnya, kondisi ini adalah hal yang cukup normal. Sebab, mulut memang akan terus memproduksi saliva atau air liur meskipun kita tertidur.
Nah, tidur ngiler sendiri terjadi saat mulut terbuka ketika tertidur. Sehingga saliva yang kita produksi akan keluar. Kondisi ini biasanya terjadi saat memasuki fase tidur REM (Rapid Eye Movement).
Sebab dalam fase ini, otot-otot tubuh akan menjadi rileks, begitu pula dengan otot area mulut. Maka bukan hal yang mustahil apabila Anda tidur dengan posisi mulut yang terbuka dan mengeluarkan air liur.
Selain itu, ada pula beberapa penyebab lain yang menyebabkan sialorrhea. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kelelahan
Penyebab paling umum dari kebiasaan hypersalivation adalah karena tubuh yang terlalu kelelahan. Biasanya, kemungkinan tidur ngiler akan lebih sering terjadi pada orang yang kelelahan.
Hal ini karena tubuh yang lelah akan memicu berbagai gangguan tidur, termasuk ngiler. Sebab, kelelahan fisik akan membuat seseorang untuk beraktivitas lebih keras daripada biasanya. Bahkan bukan hal yang mustahil apabila kebutuhan tidur pun akan turut berkurang.
Tubuh yang kelelahan juga akan membutuhkan lebih banyak oksigen. Sehingga, otomatis seseorang akan bernapas dari mulut. Dengan air liur yang terus diproduksi dan mulut yang terbuka, maka tak heran kalau air liur akan menumpuk dan akhirnya keluar sebagai iler.
Baca Juga :
2. Gangguan OSA (Obstructive Sleep Apnea)
Obstructive sleep apnea (OSA) juga bisa memicu munculnya kebiasaan ngiler saat tidur. Hal ini terjadi karena sleep apnea merupakan suatu gangguan tidur yang menyebabkan napas terhenti sebentar saat seseorang tengah tidur.
Kondisi ini terjadi karena adanya obstruksi atau penyumbatan jalan napas yang menyebabkan pernapasan terhenti. Akibat dari kondisi ini adalah penderita akan mengalami kekurangan oksigen, sehingga bisa berkali-kali terjaga dan terbangun saat tidur.
Sleep apnea juga ditandai dengan kebiasaan mendengkur dan mulut yang terbuka. Sehingga tak heran, hal ini juga memicu munculnya kebiasaan ngiler saat tidur.
3. Posisi Tidur yang Salah
Hyperventilation juga bisa terjadi karena posisi tidur yang salah. Biasanya, kebiasaan ngiler akan lebih sering dialami oleh orang-orang yang tidur tengkurap atau miring.
Sebab, posisi ini mengakibatkan mulut secara tidak sadar terbuka dan air liur pun akan keluar. Sebaliknya, jika tidur dengan posisi telentang, air liur tidak akan keluar meskipun mulut terbuka.
4. Efek Samping Konsumsi Obat-Obatan Tertentu
Salah satu penyebab munculnya kebiasaan tidur ngiler adalah efek samping penggunaan obat-obatan. Sebab, beberapa obat memang terbukti dapat menyebabkan peningkatan produksi saliva.
Di antaranya adalah obat antidepresan, obat penyakit alzheimer, serta obat myasthenia gravis yang dapat menyebabkan otot rangka melemah.
5. Memiliki Riwayat Alergi dan Infeksi
Tahukah Anda bahwa alergi atau infeksi bisa juga menyebabkan seseorang memproduksi lebih banyak air liur untuk mengeluarkan racun? Inilah yang menjadi salah satu penyebab munculnya hypersalivation.
Biasanya, ada beberapa kondisi berbeda yang dapat memicu reaksi ini. Antara lain :
- Rhinitis alergi dapat menyebabkan penyumbatan pernapasan sehingga produksi lendir dan air liur menjadi lebih banyak daripada biasanya.
- Radang tenggorokan dan radang amandel yang menyebabkan kesulitan menelan. Kondisi ini juga menyebabkan peningkatan produksi air liur sehingga seseorang akan ngiler saat tertidur.
Baca Juga :
Cara Mengatasi Kebiasaan Tidur Ngiler
Meskipun merupakan suatu kondisi yang wajar, namun tentunya Anda sendiri tak akan merasa nyaman jika memiliki kebiasaan yang satu ini, bukan?
Selain rasa malu saat kebiasaan ini diketahui oleh orang lain, jejak air liur yang mengering pada wajah saat pagi hari pastinya juga akan sangat mengganggu Anda.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk mengurangi hypersalivation:
1. Mengubah Posisi Tidur
Pada dasarnya, semua orang memiliki posisi tidur favorit masing-masing. Selain memperhatikan kenyamanan, posisi tidur tertentu juga bisa Anda sesuaikan dengan kondisi kesehatan.
Namun, bagi Anda yang ingin menghilangkan kebiasaan tidur ngiler, cobalah untuk tidur telentang. Hindari kebiasaan tidur menyamping atau bahkan tengkurap untuk mencegah hypersalivation.
Selain bagus untuk menghilangkan kebiasaan ngiler, telentang juga menjadi salah satu posisi tidur yang benar untuk memperbaiki postur tubuh. Serta merupakan posisi tidur yang baik untuk kesehatan.
Hal ini karena saat tidur telentang, posisi kepala dan tulang punggung akan lurus sejajar. Posisi ini juga akan menghindarkan Anda dari kemungkinan sakit leher saat terbangun keesokan harinya.
2. Menjalani Pengobatan untuk Hypersalivation
Sebagaimana kita tahu, kebiasaan ngiler juga terjadi karena adanya masalah kesehatan tertentu. Jika Anda mengalaminya, maka cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter dan menjalani pengobatan hypersalivation.
Sebab jika tidak Anda tangani dengan serius, bukan hanya kebiasaan ngiler saja yang mengganggu. Melainkan kesehatan tubuh Anda pun bisa ikut terkena dampak negatif.
Sementara itu, apabila kebiasaan tidur ngiler Anda terjadi karena konsumsi obat-obatan tertentu, cobalah tanyakan pada dokter apakah memungkinkan apabila Anda menggunakan obat lainnya.
3. Mencukupi Waktu Tidur
Tidur menjadi kebutuhan penting untuk semua orang. Oleh sebab itu waktu tidur ideal harus terpenuhi dengan maksimal.
Waktu tidur ideal bagi orang dewasa adalah sekitar 7–8 jam setiap malam. Jika kebutuhan waktu tidur ini tidak terpenuhi, maka akan ada berbagai macam penyakit berbahaya. Bukan hanya kebiasaan ngiler, melainkan juga diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, dan masih banyak lagi.
Untuk itu, penting bagi Anda untuk mencukupi waktu tidur harian. Ada beberapa hal yang bisa Anda terapkan untuk mencukupi waktu tidur. Mulai dari mengonsumsi obat tidur alami seperti susu hangat dan teh chamomile, mencari posisi tidur yang nyaman, hingga menggunakan sprei dan bedcover terbaik untuk meningkatkan kualitas tidur Anda, seperti Sleep Buddy.
Anda bisa mendapatkan sprei dan bedcover dengan bahan berkualitas dan motif cantik di toko bedcover terdekat atau marketplace Sleep Buddy di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Blibli.
Baca Juga :
- Mengenal Sleep Hygiene, Pola Tidur Sehat yang Ampuh Atasi Sulit Tidur
- Merk Bedcover Terbaik untuk Tingkatkan Kualitas Tidur
Sleep Buddy Merk Lokal, Kualitas Internasional sejak 2009, Rasakan pengalaman tidur yang berbeda dari sprei lembut dan tahan lama.