Kepribadian manipulatif atau manipulate personality menjadi salah satu jenis kepribadian atau karakter yang perlu Anda waspadai. Sebab, orang dengan kepribadian ini cenderung akan merugikan orang lain demi mendapatkan keuntungan pribadi.
Sayangnya, kepribadian manipulatif bisa muncul dalam semua jenis hubungan. Baik itu hubungan profesional seperti di lingkungan kerja, atau bahkan hubungan pribadi. Biasanya manipulator melakukan manipulasi untuk mendapatkan kekuasaan, kendali, atau keuntungan dari korban.
Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengetahui ciri-ciri manipulate personality sejak dini serta menghindarinya.
Apa Itu Kepribadian Manipulatif?
Kepribadian manipulatif adalah kondisi di mana seseorang melakukan tindak manipulasi untuk menyerang atau memengaruhi emosi dan mental orang lain. Sehingga, nantinya manipulator tersebut dapat mengendalikan orang lain dan memperoleh apa yang ia inginkan.
Untuk melakukan tindakan manipulasi, biasanya manipulator akan melakukan trik untuk membuat korbannya cenderung merasa putus asa, tidak memiliki motivasi, merasa rendah diri dan tidak memiliki kepercayaan diri, hingga akhirnya menyerah. Ujung-ujungnya, korban akan mengikuti arahan atau permintaan dari manipulator.
Ciri-Ciri Kepribadian Manipulatif
Terkadang, secara tak sadar sebenarnya kita sering bersinggungan dengan orang yang suka memanipulasi orang lain. Bahkan mungkin, Anda tidak menyadari bahwa diri Anda telah dimanfaatkan oleh manipulator. Oleh sebab itu, waspadailah beberapa ciri manipulate personality berikut ini :
1. Mudah Dekat dengan Orang Lain
Ciri yang pertama adalah biasanya manipulator akan cenderung mudah bergaul dan dekat dengan orang lain. Hal ini bukan karena kepribadiannya yang ramah dan senang bergaul. Melainkan karena mereka memang senang berbagi cerita, curhat, atau bahkan mengungkapkan rahasia, kecemasan, dan ketakutannya untuk membuat Anda merasa istimewa.
Dengan demikian, Anda pun akan lebih mudah mengungkapkan rahasia yang Anda miliki kepadanya. Hati-hati, sebab biasanya manipulator akan memanfaatkan rahasia Anda sebagai senjata untuk mengendalikan Anda suatu saat nanti. Sehingga, upayakan untuk selalu berhati-hati sebelum menceritakan rahasia, terutama kelemahan Anda, kepada orang lain.
Baca Juga :
- Kenali Gejala Perilaku Antisosial pada Anak Sejak Dini dan Cara Mengatasinya
- 5 Cara Mendeteksi Gangguan Mental pada Anak Sejak Dini
2. Gemar Memanipulasi Fakta
Ciri kepribadian manipulatif yang selanjutnya adalah cenderung gemar memanipulasi atau memutarbalikkan fakta. Biasanya, manipulator akan sangat lihai dalam berbohong, membuat alasan, bahkan memfitnah orang lain demi keuntungan pribadi.
Bukan hanya itu. Biasanya, manipulator juga sering menyalahkan korban atas suatu hal buruk yang terjadi (victim blaming). Misalnya, ia menyalahkan keterlambatan Anda sebagai penyebab utama kegagalan suatu proyek bersama. Dengan demikian, Anda pun akan merasa bersalah, meragukan diri sendiri (self gaslighting), dan terpojok. Lalu pada akhirnya ia bisa lebih mudah mengendalikan Anda.
3. Sering Memberikan Pertanyaan Pancingan
Untuk memanipulasi, biasanya manipulator akan memberikan pertanyaan pancingan. Yakni pertanyaan-pertanyaan yang memancing Anda untuk membagikan pemikiran (biasanya cenderung pemikiran negatif), ketakutan, kekhawatiran, dan kecemasan Anda. Setelah itu, ia akan memberikan respons dengan kurang baik dan memancing perselisihan.
Sebenarnya, ini merupakan salah satu strategi yang digunakan oleh manipulator untuk dapat mengontrol dan mengambil kendali atas keputusan Anda. Hal ini karena ia akan memanfaatkan rasa bersalah Anda setelah mengungkapkan pemikiran yang pada akhirnya menyebabkan pertikaian tersebut.
Ketika Anda tidak memiliki self control atau kendali atas diri sendiri akibat rasa bersalah tersebut, maka manipulator akan mengambil alih dan mengendalikan diri Anda dengan lebih mudah.
4. Memberikan Guyonan atau Lelucon yang Menyinggung Perasaan
Manipulator biasanya membuat lelucon yang menyinggung perasaan untuk memperlihatkan kelemahan Anda. Ini bertujuan supaya Anda merasa tidak nyaman, insecure, atau minder di hadapan orang lain. Dengan demikian, maka manipulator akan merasa jauh lebih hebat dan berkuasa daripada Anda.
5. Melakukan Bullying atau Perundungan Intelektual
Intellectual bullying atau perundungan intelektual juga menjadi salah satu ciri manipulate personality. Perundungan intelektual ini biasanya dilakukan dengan mamaparkan fakta atau data yang tidak Anda kuasai secara berlebihan. Ini akan membuat Anda merasa rendah diri serta tidak berdaya dalam mengambil sebuah keputusan.
Baca Juga :
- 5 Penyebab Gangguan Kecemasan pada Anak, Mulai Bullying Hingga Insecure
- 6 Langkah Melakukan Self Care Agar Hidup Lebih Bahagia
6. Sering Berinteraksi di Zona Nyaman
Biasanya, seorang manipulator akan selalu bersikeras untuk berinteraksi atau bertemu dengan Anda di teritori pribadi atau zona nyamannya. Contohnya adalah di rumah, di kantor, atau di tempat makan favoritnya. Tujuannya adalah agar ia dapat mengendalikan keadaan di zona yang familiar untuknya. Sehingga ia pun dapat memperoleh keinginannya dengan jauh lebih mudah.
7. Membuat Anda Merasa Bersalah
Ciri terakhir dari kepribadian manipulatif adalah membuat Anda merasa bersalah. Misalnya apabila Anda memiliki suatu pencapaian dan merasa bahagia karenanya, maka manipulator akan mencoba membandingkan pencapaian tersebut dengan hal lain yang lebih besar.
Ini akan membuat merasa Anda tidak pantas untuk membangga-banggakan pencapaian tersebut. Bahkan dalam beberapa kasus, kejadian serupa juga bisa menimbulkan kecenderungan imposter syndrome.
Contoh lainnya adalah saat Anda mengalami hal yang buruk. Alih-alih menghibur, manipulator justru akan mencoba membuat masalah yang ia hadapi tampak jauh lebih buruk dari masalah Anda. Sehingga, Anda pun akan merasa bersalah atas kesedihan yang Anda rasakan.
Cara Menghadapi Orang dengan Kepribadian Manipulatif
Manipulasi, baik dalam hubungan personal maupun profesional pada dasarnya merupakan suatu hal yang harus segera Anda hentikan. Sebab, apabila Anda membiarkannya secara berkelanjutan, maka efeknya dapat mengganggu kesehatan mental dan kondisi psikologis Anda.
Inilah sebabnya, Anda harus cermat dalam mendeteksi dan mengenali ciri manipulate personality sejak awal. Setelah mengetahui ciri-cirinya, Anda juga bisa menerapkan beberapa hal seperti berikut ini untuk mengurangi dampak emosional dari perilaku manipulasi tersebut:
- Meningkatkan self awareness.
- Lebih mencintai dan menerima diri sendiri (self love).
- Berani untuk menyampaikan pendapat dengan tegas, jelas, lugas, dan spesifik.
- Minta maaf apabila Anda merasa bersalah, namun jangan terlalu berlebihan.
- Berhenti memikirkan terlalu dalam tentang perkataan orang lain yang menjatuhkan Anda.
- Usahakan untuk menghindari interaksi dengan manipulator.
- Temukan cara untuk memberi tahu secara halus bahwa Anda paham jika orang lain sedang mencoba memanipulasi Anda.
- Berkonsultasi dengan tenaga profesional.
Demikian adalah cara yang bisa Anda terapkan untuk menghadapi manipulator atau orang dengan kepribadian manipulatif. Perlu Anda ingat bahwa terus-menerus berinteraksi dengan manipulator dapat membuat Anda merasa stres berlebih, depresi, mengalami anxiety disorder, psikosis, somatoform, serta berbagai macam gangguan kesehatan mental lainnya.
Sehingga, menjauhi manipulator menjadi langkah tepat agar Anda tidak terjebak dan dimanipulasi dengan mudah. Apabila Anda merasa kesulitan untuk membatasi diri atau menjaga jarak dari manipulator, tak ada salahnya untuk meminta saran atau bantuan dari tenaga profesional.
Baca Juga :
- Pentingnya Self Efficacy Dalam Meyakini Keberhasilan Diri Sendiri
- Manfaat dan Cara Melakukan Positive Self Talk untuk Memotivasi Diri Sendiri
Sleep Buddy Merk Lokal, Kualitas Internasional sejak 2009, Rasakan pengalaman tidur yang berbeda dari sprei lembut dan tahan lama.