Sleep Buddy

Sleep Buddy Logo Fa
0

Your Cart

Currently Empty: Rp0.00

Continue shopping

0

Your Cart

Currently Empty: Rp0.00

Continue shopping

Ciri Toxic Parents
Feb 17
0 Comments

Terkadang, tanpa sadar orangtua sering menerapkan tipe pola asuh yang cenderung mengekang dan membatasi ruang gerak anak. Akibatnya, anak pun tidak memiliki kuasa untuk mengambil keputusan atau menentukan langkah berdasarkan kehendaknya sendiri. Bukan cuma itu saja, tak jarang orangtua juga menerapkan kekerasan fisik maupun verbal untuk menghukum anak. Jika Anda mengalami hal serupa, bisa jadi orangtua Anda termasuk dalam tipe toxic parents.

Ini merupakan salah satu tipe pola asuh yang memiliki dampak negatif pada tumbuh kembang anak. Sebab, orangtua toxic biasanya akan cenderung memonitor semua gerak-gerik anak sesuai dengan keinginannya. Bahkan, tak jarang mereka akan menerapkan hukuman fisik dan verbal saat anak melakukan kesalahan.

Kondisi ini akan membuat anak merasa ketakutan dan terkekang. Bahkan, bisa jadi anak akan tumbuh sebagai pribadi yang memiliki self esteem dan self worth rendah, tidak dapat mencintai dan menerima diri sendiri (self love), cenderung melakukan self deprecation (merendahkan diri), meragukan perasaan sendiri atau self gaslighting, serta kecenderungan melakukan self destructive atau merusak diri sendiri.

Apa Itu Toxic Parents?

Orangtua toxic atau toxic parents adalah tipe orangtua yang cenderung mengatur tumbuh kembang anak sesuai dengan kemauannya sendiri. Tanpa menghargai pendapat dan memikirkan perasaan anak.

Beberapa jenis gaya asuh atau tipe parenting yang secara tak langsung membuat orangtua menjadi toxic parents antara lain helicopter parenting dan tiger parenting. Dalam beberapa kasus, orangtua yang menerapkan overprotective parenting juga bisa saja mengalami hal serupa.

Pola asuh seperti ini seringkali mengganggu perkembangan mental anak. Bahkan survei menunjukkan bahwa pola asuh merupakan salah satu pemicu munculnya gangguan kesehatan mental, gangguan psikologis, serta gangguan kecemasan pada anak.

Baca Juga :

 

Ciri-Ciri Toxic Parents

ciri-ciri toxic parents

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri toxic parents yang harus Anda ketahui:

1. Kerap Mengambil Keputusan tentang Anak Tanpa Berdiskusi Terlebih Dahulu

Ciri yang pertama adalah toxic parents biasanya akan mengambil setiap keputusan yang berkaitan tentang kehidupan anak tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu. Sebab, orangtua merasa bahwa keputusan mereka adalah yang terbaik untuk anak.

Misalnya adalah saat memilih sekolah, memilih jurusan pendidikan, memilih tempat les, dan lain sebagainya. Biasanya, orangtua akan memutuskan semuanya sendiri tanpa mau mendengar pendapat maupun mempertimbangkan perasaan anak. Padahal, bisa saja anak merasa kurang nyaman dan memiliki preferensi tersendiri tentang apa yang ia inginkan untuk masa depannya.

2. Cenderung Tidak Menghargai Privasi Anak

Ciri selanjutnya adalah orangtua cenderung tidak menghargai privasi anak. Maksudnya, orangtua selalu ingin tahu tentang kehidupan anaknya tanpa memberikan mereka privasi. Hal ini karena orangtua selalu menganggap bahwa anak tidak bisa mandiri dan masih selalu bergantung.

Selain itu, orangtua juga berpikir bahwa apapun tentang kehidupan anak menjadi bagian dari hak mereka, sehingga sudah sewajarnya mereka mengetahuinya. Misalnya orangtua sering membuka pintu kamar anak seenaknya tanpa mengetuk terlebih dahulu, sering membuka ponsel dan membaca pesan pribadi anak, bahkan sering mendengarkan obrolan anak dengan temannya.

Hal ini tentunya akan membuat anak merasa tidak nyaman dan tidak mendapatkan kepercayaan dari orangtuanya sendiri. Bahkan bisa jadi, anak akan merasa malu, insecure, cenderung introvert, serta menutup diri dari pergaulan akibat sikap orangtua yang terlalu mencampuri urusan pribadi mereka.

3. Sering Mengungkit-Ungkit Pemberian pada Anak

Adalah suatu hal yang wajar apabila orangtua memenuhi kebutuhan anak. Mulai dari kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Namun, yang tidak wajar adalah apabila orangtua mengungkit-ungkit apa yang telah mereka berikan pada anak untuk membuat mereka merasa bersalah.

Biasanya, orangtua dengan tipe toxic parents sering mengungkit-ungkit pemberian mereka pada anak agar anak menjadi penurut. Misalnya, mengatakan bahwa mereka sudah mengeluarkan banyak uang untuk membiayai sekolah anak, sehingga anak harus menjadi sosok yang penurut dan tidak boleh keras kepala.

Ini akan membuat anak merasa bersalah dan berutang budi pada orangtua. Sehingga, anak pun akan menuruti segala macam perintah orangtua sebagai bentuk balas budi. Meskipun, nyatanya apa orangtua inginkan tidak sesuai dengan keinginan mereka.

4. Menggunakan Kalimat Kasar Jika Anak Melakukan Kesalahan

Apabila anak melakukan kesalahan, seharusnya orangtua memberikan pengertian serta menerapkan cara menghukum anak yang benar. Cara seperti itu akan membuat anak belajar dari kesalahan dan meningkatkan kembali rasa percaya diri serta motivasi mereka.

Namun, hal berbeda justru terjadi pada toxic parents. Mereka cenderung tidak bisa menerima kesalahan anak. Mereka juga akan melontarkan kata-kata atau ucapan kasar yang menyakiti perasaan anak.

Padahal, anak-anak sangat mudah dalam mengingat kata, terutama ucapan negatif yang orangtua berikan. Inilah sebabnya, anak akan merasa sangat terluka saat orangtua melontarkan ucapan kasar.

Baca Juga :

 

Cara Mengatasi Toxic Parents

cara mengatasi toxic parents

Menghadapi orangtua yang toxic memang bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Alihkah Pembicaraan ke Arah positif

Cara yang pertama adalah mengalihkan pembicaraan menuju arah yang lebih positif. Misalnya saat orangtua mengutarakan keinginan mereka atau memberikan kritikan pada Anda, maka usahakan untuk tidak ikut terbawa emosi. Sebab, hal tersebut akan membuat masalah menjadi semakin rumit.

Untuk itu, cobalah untuk mengalihkan pembicaraan menuju arah yang lebih positif agar orangtua melupakan pembahasan yang sekiranya kurang mengenakkan. Anda bisa membicarakan mengenai prestasi Anda, atau mungkin menanyakan hal-hal menyenangkan yang mengalihkan fokus pembicaraan.

2. Tetapkan Batasan antara Diri Sendiri dengan Orangtua

Hal ini memang cukup sulit. Apalagi jika Anda masih tinggal satu atap dengan orangtua. Oleh sebab itu, cobalah untuk bersikap asertif, yaitu percaya diri dan tegas dalam berkomunikasi tanpa memancing respons negatif dari orangtua.

Bicaralah secara terbuka dengan orangtua tentang apa saja yang membuat Anda merasa tidak nyaman. Mungkin memang akan terasa sulit, namun upayakan untuk memberikan alasan yang jelas agar orangtua bisa mengerti.

3. Tetap Utamakan untuk Meluangkan Waktu Bagi Diri Sendiri

Cara berikutnya adalah meluangkan waktu untuk diri sendiri. Sebab, menghadapi orangtua yang toksik dan terlalu mengekang memang kadang membuat kita merasa terkekang dengan ruang gerak terbatas. Untuk mengimbanginya, maka carilah kesibukan yang Anda sukai di luar rumah dan luangkan waktu untuk diri sendiri.

Misalnya dengan melakukan hobi, travelling dan liburan singkat, atau mungkin menyendiri di taman dan melakukan perawatan diri (self care). Misalnya dengan perawatan spa, atau melakukan meditasi dan yoga. Intinya, buatlah kesibukan sebagai cara untuk mencintai dan menerima diri Anda (self love) apa adanya.

Sebab, hal ini penting untuk meningkatkan kepercayaan diri Anda yang mungkin terluka akibat toxic parents.

Itulah ciri-ciri dan cara mengatasi toxic parents yang perlu Anda ketahui. Ingatlah terlepas dari perilaku toksik orangtua, sebagai anak Anda tetap harus mampu mengontrol diri (self control) dan emosi saat menghadapi mereka. Berikan pengertian secara lembut dan sopan agar tidak menyakiti perasaan orangtua.

Baca Juga :

Avatar

Nissa Sleepbuddy

Sleep Buddy Merk Lokal, Kualitas Internasional sejak 2009, Rasakan pengalaman tidur yang berbeda dari sprei lembut dan tahan lama.