Depresi tentunya bukan lagi menjadi suatu hal baru yang kita temui setiap hari. Sebab, siapapun bisa berisiko mengalami tekanan mental yang satu ini. Bahkan, mungkin Anda telah mengalaminya sendiri secara tak sadar. Namun, tahukah Anda bahwa depresi bisa menular?
Pada dasarnya, depresi adalah gangguan suasana hati yang biasanya muncul dengan tanda berupa perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli. Dari segi medis, seseorang dinyatakan mengalami depresi jika sudah merasa sedih, murung, putus harapan, dan mengalami penurunan self worth selama 2 minggu atau lebih.
Jika Anda membiarkan kondisi ini secara berkelanjutan, maka depresi bisa berujung pada gangguan kesehatan mental yang menyebabkan berbagai risiko. Misalnya penurunan konsentrasi dan produktivitas kerja, memicu terjadinya gangguan hubungan sosial (cenderung menarik diri dari pergaulan), hingga bisa memunculkan keinginan untuk bunuh diri.
Namun, selain berbagai risiko tersebut, satu hal yang perlu Anda waspadai adalah depresi juga bisa menular pada orang lain. Tetapi berbeda dengan penyakit biasanya, penularan depresi terjadi bukan karena virus, melainkan dipicu oleh adanya emosi negatif yang menyebar.
Lantas, bagaimana cara mengatasinya?
Bagaimana Cara Depresi Bisa Menular?
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, penularan depresi tentu saja berbeda dengan penyakit lainnya yang bisa menyebar melalui virus atau bakteri. Namun, perlu Anda ketahui bahwa emosi negatif dari seseorang yang mengalami depresi lah yang menjadi penyebab menularnya kondisi ini.
Misalnya saat seseorang merasa sedih, murung, atau menangis. Saat melihatnya, tentu Anda akan merasakan empati dan secara tak sadar tergerak untuk merasakan emosi yang sama. Kondisi ini tentu saja serupa dengan emosi positif. Misalnya saat melihat orang lain tertawa, Anda bisa ikut tertawa tanpa sadar.
Nah, depresi bisa menular dengan cara yang sama. Perantaranya adalah emosi dan perilaku negatif. Perilaku negatif tersebut bisa berupa sikap pesimis, menarik diri dari pergaulan, antisosial, introvert, self gaslighting, self deprecation, mudah marah, dan lain sebagainya.
Yang perlu Anda waspadai adalah proses penularan ini biasanya hanya membutuhkan waktu singkat. Sebuah penelitian pada tahun 2014 meneliti perubahan emosi dan perilaku dari 100 pasang mahasiswa yang menjadi teman sekamar selama 3 sampai 6 bulan.
Dalam rentang waktu tersebut, mahasiswa yang tinggal bersama teman sekamar yang memiliki kecenderungan depresi menunjukkan lebih pola perilaku yang sama. Kondisi tersebut terjadi karena mereka menganut cara berpikir yang sama dengan teman sekamarnya, sehingga emosi dan perilaku negatif bisa menular.
Baca Juga :
- Pentingnya Self Awareness Untuk Memahami Diri Apa Adanya
- Mengetahui Pentingnya Self Esteem dan 6 Cara Meningkatkannya
Penyebab Depresi Bisa Menular
Beberapa penelitian menunjukkan bagaimana emosi negatif menyebar dan menyebabkan penularan depresi. Di antaranya adalah:
1. Tingginya Rasa Empati
Sejatinya, menjadi orang yang memiliki rasa empati tinggi merupakan hal yang baik. Empati sendiri merupakan kemampuan untuk memahami perasaan orang lain secara mendalam. Namun, jika Anda terlalu menempatkan diri pada posisi orang yang mengalami depresi, Anda mungkin dapat mengalami gejala depresi juga.
Maka dari itu, Anda perlu memanajemen rasa empati tersebut. Bila Anda melihat teman atau orang terdekat yang tampak mengalami stres atau depresi, cobalah untuk membantunya mengembalikan mood, serta menghilangkan stres dan depresi yang dialami.
2. Perbandingan Sosial
Membandingkan diri dengan orang lain tentunya menjadi hal yang dilakukan oleh hampir semua orang. Perbandingan ini bisa menuntun Anda untuk berubah ke arah yang lebih positif, atau sebaliknya.
Sebab membandingkan diri Anda dengan orang lain, terutama yang memiliki pola pikir negatif, tentunya dapat mengganggu kesehatan mental Anda. Bahkan, hal ini bisa membuat Anda kehilangan self love atau rasa cinta dan penerimaan terhadap diri sendiri.
3. Interpretasi emosional
Poin ini terkait pada cara Anda menafsirkan perasaan orang lain. Sebab, otak akan mengolah informasi berupa emosi dan isyarat nonverbal dari orang lain. Contohnya, ketika membaca pesan di kolom komentar media sosial, Anda dapat menginterpretasikan informasi secara berbeda atau lebih negatif dari yang seharusnya.
Bahkan , bila Anda menginterpretasikan informasi secara berbeda tentang kondisi kesehatan, maka secara tak langsung Anda juga telah melakukan self diagnosis.
Baca Juga :
- Pentingnya Self Empowerment Untuk Menjalani Hidup Positif
- Cara Menerapkan Prinsip Body Positivity untuk Cintai Diri Sendiri
Faktor Risiko yang Membuat Depresi Bisa Menular dengan Lebih Mudah
Risiko depresi lebih tinggi pada orang-orang yang memiliki kondisi berikut:
- Memiliki riwayat depresi dalam keluarga atau faktor genetik
- Sedang mengalami perubahan besar dalam hidup, misalnya perceraian, bangkrut, atau pindah rumah
- Mengalami stres berat hingga memengaruhi kemampuan berpikir
- Terlalu bergantung kepada orang lain, baik keluarga, teman, atau pasangan
Faktor risiko lain yang juga tak kalah penting adalah kecanduan gadget dan media sosial. Sebab, depresi bukan hanya menyebar dari interaksi orang-orang terdekat, melainkan juga terpengaruh dari adanya interaksi di media sosial.
Misalnya ketika Anda mendapatkan komentar buruk dari sebuah postingan di media sosial. Anda akan merasa sedih, murung, dan mungkin kecewa. Dampaknya, hal tersebut akan memunculkan emosi negatif yang pada akhirnya dapat memicu depresi. Bahkan, belakangan ini sudah banyak kasus bunuh diri yang dipicu oleh komentar buruk di media sosial.
Depresi Bisa Menular, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Sejatinya, ada berbagai hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah munculnya emosi negatif yang memicu depresi. Di antaranya adalah :
1. Bercerita pada Orang Lain
bila Anda mulai merasakan emosi yang buruk karena suatu hal, cobalah untuk menceritakannya pada orang lain melalui curhat. Entah itu pada keluarga, teman, atau bahkan bantuan tenaga profesional. Membagikan perasaan dan beban pikiran dapat membantu Anda untuk mengurangi tekanan yang sedang Anda rasakan.
Baca Juga :
- Psikosomatis, Gangguan Kesehatan Hanya Saat Stres dan Cemas
- 7 Benda yang Bermanfaat untuk Relaksasi dan Ampuh Usir Stres
2. Bersantai Sejenak
Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah mengambil langkah mundur dan bersantai sejenak. Terkadang, kesibukan aktivitas sehari-hari seperti bekerja maupun menuntut ilmu membuat Anda merasa begitu lelah dan tertekan.
Misalnya tuntutan untuk kerja lembur, kerja shift malam yang mengurangi waktu tidur dan istirahat, atau tugas sekolah dengan deadline ketat yang membuat Anda merasa kebingungan. Jika Anda mengalami hal demikian, maka cobalah untuk bersantai guna menenangkan pikiran dan emosi negatif yang Anda rasakan. Sebab, emosi negatif yang menumpuk pastinya dapat memicu depresi.
Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk bersantai. Misalnya dengan memenuhi kebutuhan tidur yang hilang, melakukan meditasi, hingga menonton film favorit.
3. Berikan Self Reward
Cara selanjutnya yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penularan depresi adalah dengan memberikan self reward atau hadiah pada diri sendiri. Anggaplah reward tersebut sebagai apresiasi karena Anda telah mampu bertahan menghadapi berbagai macam halangan hingga sekarang.
Misalnya dengan melakukan travelling, staycation, atau bahkan liburan di rumah saja bersama keluarga. Selain itu, Anda juga bisa mengadakan sleepover bersama teman dekat untuk melepas penat, atau melakukan kegiatan menyenangkan lainnya seperti memasak, membuat mini garden di pekarangan rumah, serta mendekorasi ruang tidur untuk menghadirkan suasana baru.
4. Konsultasi dengan Profesional
Cara terakhir adalah dengan mencari bantuan profesional. Berkonsultasilah dengan psikolog atau psikiater untuk mengatasi gejala tersebut. Bila perlu, ajaklah orang terdekat Anda yang menderita depresi.
Sembari menjalani konsultasi dengan tenaga profesional, cobalah mengelola dan menghilangkan stres yang sedang Anda alami. Jangan lupa untuk saling mendukung satu sama lain agar Anda dan orang terdekat yang menderita depresi dapat berkembang ke arah yang lebih baik.
Baca Juga :
- Pentingnya Work-Life Balance Untuk Kesehatan Tubuh dan Mental
- Makanan untuk Membantu Meningkatkan Kesehatan Mental
Sleep Buddy Merk Lokal, Kualitas Internasional sejak 2009, Rasakan pengalaman tidur yang berbeda dari sprei lembut dan tahan lama.