Erotomania Adalah
Feb 10

Jatuh cinta adalah hal wajar yang dialami oleh semua orang. Saat jatuh cinta, perasaan akan terasa berbunga-bunga, apalagi saat meyakini bahwa orang yang kita cintai juga menyimpan rasa yang sama. Namun, apakah Anda benar-benar yakin bahwa cinta Anda tidak bertepuk sebelah tangan? Sebab, bisa saja Anda mengalami erotomania!

Istilah erotomania menggambarkan kondisi gangguan psikologis di mana penderitanya merasa sangat yakin atau percaya bahwa ada seseorang yang mencintainya. Padahal, hal tersebut sebenarnya tidak benar. Bahkan dalam beberapa kasus, penderita gangguan ini menganggap dirinya dicintai oleh artis atau orang terkenal.

Bukan hanya itu saja. Terkadang penderita sindrom ini merasa dicintai oleh orang yang sama sekali tidak mengenalnya dan tidak pernah berjumpa dengannya. Biasanya hanya dengan melihat foto atau berkhayal, penderita sindrom ini sudah merasakan gangguan delusi.

Lantas, apa saja gejala erotomania dan bagaimana cara mengatasinya?

Apa Itu Sindrom Erotomania?

Sindrom erotomania adalah gangguan psikologis yang menyebabkan penderitanya percaya bahwa seseorang sangat mencintainya, padahal kenyataannya tidak.

Dalam dunia medis, gangguan kesehatan mental ini termasuk langka dan juga punya sebutan lain, yakni De Clérambault syndrome.

Mayoritas penderita sindrom ini adalah kaum wanita. Akan tetapi, tak menutup kemungkinan bahwa gangguan kejiwaan ini juga bisa terjadi pada pria. Bahkan apabila gangguan ini terjadi pada kaum pria, biasanya mereka akan melakukan tindakan-tindakan yang lebih agresif, hingga melakukan tindak kekerasan.

Secara umum, biasanya penderita sindrom ini memiliki ciri khas seperti penampilan yang kurang menarik, memiliki kecenderungan introvert dan antisosial, dan jarang melakukan kontak seksual.

Biasanya, penderita gangguan ini akan merasa bahwa orang yang jatuh cinta padanya adalah orang yang memiliki kedudukan tinggi dan dikenal luas di masyarakat. Contohnya selebriti atau sosok terkenal lainnya yang bahkan mungkin tidak mengenalnya. Bukan itu saja, beberapa kasus juga menunjukkan bahwa penderita sindrom ini terkadang percaya bahwa orang asing yang baru saja ia temui jatuh cinta padanya.

Intinya, gangguan ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi, dan perilaku mania. Di mana kondisi fisik dan mentalnya sangat bersemangat, bahkan bisa menimbulkan perilaku tidak rasional.

Baca Juga :

 

Tanda dan Gejala Sindrom Erotomania

gejala erotomania

Perlu Anda ketahui bahwa merasa seseorang menaruh rasa pada kita belum tentu merupakan sindrom erotomania. Karena terkadang, bisa saja insting Anda menunjukkan hal yang sebenarnya.

Namun, ada beberapa tanda dan gejala yang harus Anda waspadai sebagai ciri gangguan psikologis yang satu ini. Antara lain:

  • Merasa pujaan hati lebih dulu jatuh cinta pada diri Anda
  • Menganggap pujaan hati Anda lebih dulu mendekati Anda
  • Merasa bahwa pujaan hati sangat mencintai dan berhasrat pada Anda
  • Menganggap bahwa ada banyak sekali alasan yang menunjukkan bahwa pujaan hati Anda jatuh cinta pada Anda
  • Pujaan hati Anda bisanya memiliki status yang lebih tinggi. Misalnya selebriti, penyanyi, tokoh terkenal, atasan di kantor, hingga kakak kelas yang sangat populer
  • Terus-menerus mencari informasi tentang pujaan hati, bahkan terkadang menimbulkan sikap obsesif
  • Cenderung mengalami sulit tidur (insomnia) karena terlalu bersemangat
  • Selalu berbicara tentang pujaan hati dan kebohongan tentang bukti cinta yang dia berikan
  • Cenderung kehilangan motivasi untuk melakukan aktivitas lain kecuali yang berhubungan dengan pujaan hati
  • Cemburu berlebihan jika pujaan hati dekat dengan orang lain

 
Sindrom ini bisa muncul secara tiba-tiba dan gejalanya biasanya akan berlangsung cukup lama. Dalam sejumlah kasus, penderita erotomania tak segan melakukan tindakan yang mengganggu seperti melakukan penguntitan hingga pelecehan.

Penyebab Munculnya Sindrom Erotomania

Sebenarnya, hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kasus ini biasanya terjadi pada orang-orang yang memiliki gangguan kesehatan mental dan psikologis lainnya. Antara lain:

  • Gangguan bipolar atau bipolar disorder, yang menyebabkan penderitanya mengalami perubahan mood secara ekstrem dan kesulitan mengembalikan mood.
  • Anxiety disorder atau gangguan kecemasan dan kecenderungan depresi
  • ADHD (attention deficit hyperactivity disorder), yang menyebabkan penderitanya cenderung bersikap impulsif dan hiperaktif
  • Skizofrenia, yang menyebabkan penderitanya mengalami delusi, halusinasi, dan kekacauan dalam berpikir
  • Mengalami gangguan skizo-afektif
  • Gangguan kepribadian borderline personality disorder, yang ditandai dengan perubahan suasana hati dan citra diri tanpa bisa terkontrol

 
Selain itu, beberapa studi juga menemukan bahwa sindrom erotomania terkadang menjadi cara seseorang untuk mengelola dan menghilangkan stres berat yang ia alami. Penderita sindrom ini juga akan cenderung mengalami gejala psikosis.

Di sisi lain, beberapa penyakit tertentu juga bisa menjadi penyebab munculnya gangguan psikologis ini. Misalnya tumor otak dan penyakit alzheimer.

Baca Juga :

 

Bagaimana Cara Mengatasi Sindrom Erotomania?

cara mengatasi erotomania

Penderita sindrom ini akan sangat mengganggu apabila mulai melakukan tindakan yang agresif atau berperilaku impulsif. Sebab seperti penjelasan sebelumnya, biasanya sindrom ini terjadi pada orang yang memiliki gangguan mental tertentu.

Dalam beberapa kasus, sindrom erotomania bisa menyebabkan penderitanya berurusan dengan aparat hukum karena melakukan tindakan ekstrem. Misalnya menguntit, melakukan pelecehan, bahkan membahayakan nyawa pujaan hatinya.

Selain itu, penderita erotomania juga kerap mengalami ledakan emosi (tantrum) yang mengkhawatirkan, bahkan tak jarang memiliki kecenderungan self destructive karena tidak bisa mengontrol diri sendiri (self control).

Untuk mencegah dampak buruk tersebut, maka langkah yang tepat untuk mengatasinya adalah:

1. Berkonsultasi dengan Psikiater

Konsultasi menjadi langkah awal untuk terapi yang tepat. Dengan ini, maka penderita bisa dengan leluasa membicarakan perihal gejala dan apa saja yang ia rasakan. Nantinya, penilaian dari psikiater dapat memberikan terapi yang sesuai, termasuk penanganan penyakit yang mendasari. Sebab, perawatan harus sesuai dengan keadaan dan kebutuhan setiap penderita.

2. Pemberian Obat Antipsikotik

Selain konsultasi dengan dokter, pemberian obat antipsikotik juga perlu untuk mengontrol gejala secara efektif dan dapat diresepkan untuk gangguan yang mendasarinya.

3. Terapi Kognitif

Jenis terapi kognitif (cognitive behavioural therapy) ini bermanfaat untuk membantu penderita mengenali dan mengubah pola pikirnya, serta perilaku yang menyebabkan ketidaknyamanan. Terapi kognitif juga dapat membantu penderita erotomania untuk lebih menyadari kenyataan dan mengendalikan gejalanya.

Demikian adalah ulasan mengenai sindrom erotomania beserta gejala, penyebab, dan cara mengatasinya. Pada dasarnya jatuh cinta memang merupakan hal yang wajar. Namun, yang salah adalah apabila perasaan tersebut memunculkan sikap obsesif dan perilaku impulsif yang membahayakan.

Perlu Anda ketahui bahwa sindrom erotomania ini bisa saja sulit terdeteksi sebab kebanyakan penderitanya cenderung menarik diri dari pergaulan. Bahkan, mereka pun tidak menyadari saat tengah mengalami delusi tentang sosok yang dicintai. Oleh sebab itu, kesadaran diri dan dukungan dari orang terdekat menjadi elemen penting untuk mengatasi sindrom ini.

Baca Juga :

Nissa Sleepbuddy

Sleep Buddy Merk Lokal, Kualitas Internasional sejak 2009, Rasakan pengalaman tidur yang berbeda dari sprei lembut dan tahan lama.