Sleep Buddy

Sleep Buddy Logo Fa
0

Your Cart

Currently Empty: Rp0.00

Continue shopping

0

Your Cart

Currently Empty: Rp0.00

Continue shopping

Inilah 6 Tipe Gaya Belajar Anak Yang Perlu Orang Tua Ketahui
Feb 03
0 Comments

Belajar adalah aktivitas manusia dalam memahami suatu hal dengan tujuan mencapai perubahan perilaku, baik dari ranah sikap, kognitif, dan psikomotorik. Sejatinya manusia mulai belajar sejak terlahir ke dunia dan terjadi selama ia hidup dengan berbagai cara dan bantuan media tertentu. Misalnya, ada seorang anak yang lebih suka belajar dengan membaca buku, mendengarkan penjelasan orang lain, atau harus belajar dengan mempraktikannya secara langsung. Dalam teori psikologi, cara belajar itu dinamakan gaya belajar anak.

Perbedaan gaya belajar pada setiap anak adalah hal yang wajar karena hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan dan jenis pola asuh yang Anda terapkan. Anda sebagai orang tua tidak selamanya bisa ikut campur dengan kehidupan anak Anda (helicopter parenting), bahkan dalam menentukan gaya belajar anak sekalipun. Tugas Anda adalah memastikan bahwa anak Anda menikmati setiap proses belajar dengan cara asuh yang penuh perhatian (mindful parenting).

Melalui artikel ini, Anda akan lebih memahami apa itu gaya belajar dan apa saja tipe gaya belajar anak yang perlu Anda ketahui, khususnya anak generasi alpha, agar dapat memahami diri anak apa adanya.

6 Tipe Gaya Belajar Anak

tipe gaya belajar anak visual

Gaya belajar anak adalah cara atau strategi seorang anak dalam memahami, menyerap, hingga menyimpan suatu informasi dalam ingatan dengan mudah. Tak jarang gaya belajar juga bisa menentukan sifat dan karakter anak dalam menyikapi sesuatu hal atau kejadian. Apakah nantinya anak Anda jadi hiperaktif, pendiam layaknya anak introvert, dan lain sebagainya.

Menurut berbagai sumber, umumnya gaya belajar terbagi ke dalam 4 jenis yang Neil Fleming populerkan dengan sebutan VARK. VARK sendiri adalah kependekan dari visual (penglihatan), auditory (pendengaran), reading/writing (membaca/menulis), dan kinesthtetic (kinestetik/gerakan).

Namun, keempat tipe belajar tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi 6 gaya belajar anak yang berbeda. Berikut ini kami paparkan keenam tipe tersebut secara lengkap.

1. Gaya Belajar Anak Visual

Seperti namanya, anak yang memiliki tipe cara belajar ini akan mudah mempelajari suatu hal melalui pengamatan dan penyajian informasi yang jelas melalui gambar yang bisa dilihat.

Seorang anak dengan gaya visual akan lebih suka belajar jika materi atau informasi tersaji dalam wujud gambar, simbol, grafik, diagram, dan media berwarna lainnya.

Karakteristik lain yang dapat mengindikasikan anak Anda memiliki pemahaman visual adalah:

  • Suka mengamati banyak hal daripada berbicara atau bertindak
  • Mudah mengenal atau menghafal dengan hal yang ia lihat
  • Selalu membuat catatan dengan menggambar tabel, simbol, atau ilustrasi yang tampak atraktif dan menarik
  • Butuh waktu lama untuk mencerna informasi yang teoritis

 

Baca Juga:

 

2. Gaya Belajar Anak Auditory

cara belajar auditory

Apabila anak Anda mudah memahami atau menghafal perkataan orang lain tanpa perlu bayak mencatat, mungkin anak Anda memiliki tipe cara belajar auditory. Selain itu, anak dengan gaya belajar auditory cenderung belajar lebih baik ketika materi pelajaran diperkuat oleh unsur suara seperti musik.

Anak Anda sering memperkuat konsep dan materi yang baru ia terima dengan menggumamkan atau berbicara sendiri. Adapun karakteristik lain dari seorang anak yang belajar dengan gaya auditory adalah:

  • Lebih suka mendengarkan dongeng, ceramah, diskusi, atau pidato daripada membaca buku atau catatan tertulis
  • Mentalnya lebih berani untuk berbicara di depan kelas
  • Handal dalam menjelaskan sesuatu secara verbal
  • Lambat dalam membaca dan sering mengulangi hal-hal yang orang lain katakan kepada mereka

 

3. Gaya Belajar Anak Reading/Writing

Gaya Belajar Anak Reading/Writing

Menurut teori VARK yang dikembangkan oleh Fleming, anak dengan gaya belajar reading/writing ini akan lebih suka belajar melalui kata-kata tertulis. Maksudnya, anak Anda lebih memahami suatu informasi hanya melalui membaca sekaligus menulis di buku.

Meskipun terkesan mirip dengan cara belajar anak visual, tipe belajar ini membuat sang anak hanya perlu menuliskan pemahamannya secara tekstual. Tanpa perlu membuat ilustrasi atau tabel seperti anak visual.

Di samping itu, karakteristik lain dari tipe belajar reading/writing adalah:

  • Lebih tertarik untuk berekspresi melalui kegiatan menulis, membaca artikel atau buku, menulis di buku harian, mencari kata-kata di kamus atau di internet
  • Memiliki anggapan bahwa teks lebih baik daripada representasi ide yang disajikan secara visual atau auditori
  • Pandai dalam mengerjakan tugas-tugas tertulis

 

4. Gaya Belajar Anak Kinesthetic

tipe belajar kinestetik

Gaya belajar kinestetik yang juga disebut gaya taktil adalah cara belajar yang membuat seseorang baru bisa memahami suatu hal ketika mengalami sendiri pembelajaran tersebut. Bila anak Anda suka terlibat dengan memerankan peristiwa atau menyentuh suatu hal secara langsung untuk memahami konsep, maka anak Anda belajar dengan cara kinestetik.

Jadi, mereka akan belajar lebih maksimal ketika melakukan aktivitas yang teori jelaskan daripada hanya melihat, membaca, menulis, atau mendengar arahan orang lain. Selain itu, karakteristik lain yang membedakan anak dengan gaya kinestetik dan gaya lainnya adalah:

  • Suka pembelajaran yang melibatkan praktikum atau simulasi
  • Cenderung kesulitan untuk duduk diam dalam waktu lama sehingga terkadang susah makan atau susah tidur
  • Bila akan menghafalkan sesuatu, anak harus menggerakkan tubuh, misalnya dengan berjalan-jalan
  • Sering unggul dalam aktivitas fisik seperti olahraga atau menari
  • Butuh waktu tidur atau istirahat yang lebih lama daripada anak dengan tipe belajar lainnya

 

Baca Juga:

 

5. Gaya Belajar Anak Intrapersonal

Gaya Belajar Anak Intrapersonal

Gaya belajar anak intrapersonal atau soliter mengacu pada cara belajar anak yang lebih suka belajar sendiri dan dalam situasi penuh privasi. Anak yang menyukai gaya belajar ini akan memiliki lebih banyak motivasi diri, senang bekerja secara mandiri, dan belajar paling baik saat mereka sendirian.

Anak dengan tipe belajar seperti ini akan menyukai lingkungan yang tenang, baik dalam kehidupan pribadi dan akademik mereka. Karakteristik lain dari anak bergaya belajar intrapersonal adalah:

  • Mudah berkonsentrasi dan fokus dengan kegiatan pembelajaran
  • Mudah mengontrol diri sendiri (self control)
  • Gemar menentukan tujuan dan membuat rencana jangka panjang, misalnya menabung
  • Memiliki kecenderungan introvert dan pendiam

 

6. Gaya Belajar Anak Interpersonal atau Sosial

Berkebalikan dengan intrapersonal, anak dengan gaya belajar interpersonal atau sosial akan lebih suka belajar ketika sambil berkomunikasi dengan orang lain, baik secara verbal maupun non-verbal. Anak Anda akan sangat senang berada di sekitar orang lain, bekerja dalam kelompok, tim, dan secara keseluruhan berkembang melalui interaksi sosial.

Selain itu, anak Anda suka berbagi pengetahuannya atau curhat dengan orang lain, tetapi juga suka mendengarkan saat orang lain berkomunikasi dengannya. Anak seperti ini besar kemungkinan terhindar dari gangguan kecemasan atau depresi karena tidak memiliki orang dekat di sekitarnya.

Agar proses belajarnya lebih maksimal, anak dengan tipe belajar interpersonal atau sosial biasanya memiliki sifat atau karakteristik seperti:

  • Menjalin hubungan pertemanan sebanyak-banyaknya
  • Tidak mudah tantrum di depan banyak orang
  • Selalu bertanya jika penasaran dengan suatu hal
  • Menyukai kegiatan yang melibatkan kerja sama banyak orang dan aktivitas sosial
  • Cenderung kesulitan saat bekerja sendirian

 

Cara Memaksimalkan Proses Belajar Pada Tiap Gaya Belajar Anak

Cara Memaksimalkan Proses Belajar Pada Tiap Gaya Belajar Anak

Sebagai orang tua, Anda harus menentukan pola asuh atau parenting yang sesuai dengan cara belajar anak untuk memaksimalkan proses dan tujuan belajar anak. Anda bisa melakukan beberapa cara seperti berikut.

1. Visual

Cobalah untuk berkomunikasi atau menjelaskan suatu hal melalui penyajian gambar atau diagram alur dengan warna-warna yang menarik perhatian anak. Beri pula kesempatan untuk anak menuangkan ide atau pendapatnya melalui penggambaran struktur tertentu secara perlahan yang cocok dengan pola asuh slow parenting.

2. Auditory

Berikan media belajar seperti audiobook, video interaktif, atau bila perlu jelaskan secara langsung terkait teori yang perlu anak pelajari. Jangan batasi mereka untuk bertanya, sekalipun bertanya tentang hal yang sama berulang kali karena akan berdampak pada self esteem mereka.

Sesekali ajukan pertanyaan agar melatih kemampuan verbal anak. Bukan berarti karena anak Anda cenderung suka mendengar, Anda jadi menerapkan pola asuh yang otoriter dan suka memerintah seperti pola asuh tiger parenting.

3. Reading/Writing

Fasilitasi anak dengan alat tulis yang memadai, misalnya membelikan banyak buku tulis atau tablet yang mendukung kegemarannya untuk menulis. Belikan pula banyak buku cetak daripada buku digital agar mereka bisa sekaligus mencoret-coret buku tersebut.

Beri mereka waktu dan ruang tersendiri untuk menulis apa pun yang ingin mereka tulis. Jika anak tidak sengaja mencoret-coret di tempat yang tidak seharusnya, jangan ada niatan untuk menghukum anak, ya.

4. Kinestetik

Karena anak dengan gaya belajar ini cenderung suka bergerak dan bereksplorasi, sering-seringlah ajak mereka untuk mengunjungi tempat edukasi. Misalnya taman bermain edukasi, edukasi alam, atau sekedar melakukan kegiatan seru di rumah, seperti mendesain kamar atau membuat mini garden bersama sambil belajar alam.

Tentu saja Anda perlu ekstra melakukan pengawasan agar anak tetap aman dan terhindar dari risiko yang membahayakan nyawanya. Keuntungan yang akan Anda dapatkan selama memiliki anak kinestetik adalah terhindar dari risiko anak kecanduan gadget.

5. Intrapersonal

Walaupun anak dengan gaya belajar intrapersonal suka melakukan semua hal sendirian, tetap beri perhatian penuh agar anak Anda tidak mudah bosan atau merasa kesepian. Selain itu, Anda juga bisa memanjakannya dengan menyediakan meja belajar atau tempat khusus tanpa banyak benda yang mengganggu perhatian anak.

6. Interpersonal

Berbeda dengan intrapersonal, Anda perlu terapkan pola asuh organic parenting dengan ajak anak Anda untuk belibur bersama, ikut kegiatan sosial, atau daftarkan ke sekolah yang tidak menekankan pembelajaran individu di dalam kelas, seperti sekolah alam.

Jangan sampai Anda overprotektif dengan mereka karena mereka tidak menyukainya. Dengan begitu, anak Anda memiliki banyak kesempatan untuk membangun komunikasi dengan orang lain.

Itulah keenam gaya belajar anak yang umum diklasifikasikan oleh para pengamat pendidikan. Mengetahui tipe belajar anak tidak serta merta bisa Anda lakukan dalam semalam dan hanya berdasarkan pengamatan Anda.

Sempatkan waktu untuk menemaninya belajar sambil melakukan teknik hypnoparenting dengan berkomunikasi perihal mereka lebih suka belajar dengan situasi atau kondisi yang seperti apa.

Bila anak Anda sudah sekolah, tak ada salahnya untuk berbicara dengan gurunya untuk membantu Anda mengidentifikasi jenis gaya belajar anak Anda. Dengan begitu, Anda bisa mendukung penuh proses belajar mereka agar nyaman belajar dan mencapai prestasi terbaik.

Baca Juga:

Avatar

Dania Lazuardi

Sleep Buddy adalah sebuah brand yang ingin menghadirkan kebahagiaan & kehangatan di setiap rumah dengan cara yang berarti .