Tahukah Anda bahwa ada sejumlah kebiasaan tertentu yang tanpa Anda sadari bisa menyebabkan kerusakan pada otak? Kebiasaan yang bisa merusak otak ini bahkan mungkin sering Anda lakukan setiap harinya.
Otak menjadi salah satu organ vital pada tubuh manusia yang berfungsi untuk mengatur proses-proses penting dalam sistem tubuh. Mulai dari menjaga keseimbangan cairan, mengatur tekanan darah, mengatur keseimbangan hormon, mengatur detak jantung, hingga mengatur kemampuan berpikir dan merespons. Namun, sayangnya beberapa kebiasaan kecil yang Anda lakukan sehari-hari ternyata dapat merusak dan mengganggu fungsi otak.
Apa saja kebiasaan tersebut? Yuk, simak selengkapnya melalui ulasan di bawah ini!
Kebiasaan Sederhana yang Bisa Merusak Otak
Apakh Anda pernah merasa sangat lelah, sulit berkonsentrasi, dan mudah lupa? Jika iya, mungkin salah satu penyebabnya adalah Anda telah melakukan kebiasaan yang secara tidak langsung telah menyebabkan kerusakan pada bagian otak. Sebab, sebuah penelitian menyebutkan bahwa kebiasaan buruk yang Anda lakukan dapat merusak sel-sel otak baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Bukan cuma itu saja. Hal tersebut juga dapat mengarah ke perkembangan penyakit degeneratif pada tubuh. Sehingga, untuk mengantisipasinya, maka Anda harus menghentikan kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak otak. Apa saja kebiasaan tersebut?
1. Mengabaikan Sarapan
Ini merupakan kebiasaan sepele namun paling sering terjadi. Sarapan merupakan hal terpenting untuk Anda lakukan sebelum memulai aktivitas sehari-hari.
Sebab, sarapan dapat memengaruhi kinerja Anda, daya tahan, dan bahkan mempengaruhi mood. Sebaliknya, melewatkan sarapan dapat menyebabkan Anda kekurangan energi, kehilangan konsentrasi dan memori, merasakan suasana hati yang buruk atau bad mood, bahkan mengalami penurunan kinerja.
Bukan cuma itu saja. Kebiasaan melewatkan sarapan juga dapat memengaruhi kondisi kesehatan secara keseluruhan. Antara lain dapat menurunkan kadar gula darah sehingga membuat tubuh mengalami kekurangan zat gizi yang diperlukan oleh otak. Akibatnya, kebiasaan ini akan merusak otak dalam jangka panjang. Bahkan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang melewatkan sarapan memiliki kecenderungan untuk mengalami stroke dan tekanan darah tinggi.
Maka dari itu, biasakan memulai hari Anda dengan sarapan sehat. Anda bisa memilih menu sarapan yang Anda sukai agar bersemangat makan. Namun, Anda juga perlu memerhatikan asupan yang masuk ke dalam tubuh. Agar lebih aman dan sehat, Anda bisa mencoba menu sarapan berupa makanan diet sehat yang memberikan banyak nutrisi untuk kesehatan tubuh, meningkatkan konsentrasi otak, sekaligus mengembalikan mood. Misalnya mengonsumsi ikan salmon, oatmeal, dan makanan yang mengandung zat besi.
Baca Juga :
2. Mengonsumsi Terlalu Banyak Gula
Kebiasaan yang perlu Anda hindari selanjutnya adalah mengonsumsi terlalu banyak gula atau makanan/minuman manis dapat menghambat penyerapan protein dan zat gizi dalam tubuh. Akibatnya, perkembangan otak dapat terhambat dan memungkinkan untuk terjadinya kekurangan gizi (malnutrisi).
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sekaligus menjaga kesehatan otak, Anda bisa mengonsumsi minuman diet sehat yang tak hanya efektif membantu menurunkan berat badan, namun juga dapat menutrisi tubuh dan otak. Selain itu, perbanyak pula konsumsi air putih harian. Sebab, ada banyak sekali manfaat minum air putih untuk kesehatan hingga kecantikan kult dan wajah.
3. Kebanyakan Makan Juga Bisa Merusak Otak
Kebiasaan selanjutnya adalah kebanyakan makan. Memang, terkadang kita sering menuruti nafsu untuk makan dalam porsi banyak saat merasakan kelezatan makanan tersebut. Namun, Anda perlu ingat bahwa makan dalam porsi berlebihan rupanya dapat meningkatkan risiko kerusakan pada otak.
Hal ini lantaran makan dalam porsi besar dapat menyebabkan akumulasi zat sisa dalam bentuk lemak dan pengerasan arteri serebral, yang berdampak pada menurunnya kekuatan mental. Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang secara teratur makan makanan berlemak secara berlebihan dapat menderita kerusakan di otak. Hal tersebut dapat menyebabkan otak untuk mengirim sinyal untuk terus makan, meskipun orang tersebut sebenarnya sudah kenyang.
Akibatnya, bukan hanya dapat merusak otak, namun kebiasaan ini juga dapat mengganggu kesehatan karena dapat menimbulkan risiko obesitas.
4. Kebiasaan Merokok Dapat Mempercepat Kerusakan Otak
Memang kebiasaan yang satu ini dikenal dapat memberikan banyak dampak buruk untuk tubuh secara keseluruhan. Sebab, merokok bukan hanya membahayakan paru-paru saja, namun juga dapat merusak otak karena bisa mengurangi asupan oksigen ke otak.
Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan terjadinya penyakit Alzheimer dan mengganggu reproduksi DNA yang benar. Hal ini karena amina heterosiklik yang dilepaskan selama pembakaran rokok mengarah ke mutasi yang menyebabkan sel-sel kanker.
Tak hanya sampai di sana. Merokok juga dapat memberikan dampak buruk untuk kecantikan. Antara lain mempercepat munculnya tanda penuaan dini, menyebabkan munculnya keriput dan kerutan di bawah mata, hingga bisa merangsang timbulnya jerawat, fungal acne, merusak skin barrier, hingga masalah kulit dan kerusakan kulit lainnya.
Baca Juga :
- Ciri-Ciri Skin Barrier Rusak dan Cara Memperbaikinya
- 7 Kebiasaan Sepele yang Bisa Memicu Penuaan Dini
5. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat merusak organ tubuh, terutama sistem saraf, hati, dan jantung. Hal tersebut akan berdampak pada reaksi kimia yang terjadi di otak. Alkohol juga dapat mempengaruhi otak dalam banyak hal, seperti gangguan memori dan memperlambat waktu reaksi.
Bahkan, mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan terus-menerus juga bisa mengganggu fungsi kognitif, menyebabkan berbagai macam penyakit berbahaya seperti kanker dan tekanan darah tinggi, hingga menyebabkan terganggunya kondisi psikologis dan memicu gangguan kesehatan mental.
6. Menutup Kepala Saat Tidur Ternyata Juga Bisa Merusak Otak
Semua orang tentunya memiliki kebiasaan tidur yang berbeda-beda. Ada yang gemar tidur tanpa bantal, tidur tanpa sprei, tidur tanpa selimut, tidur menggunakan penutup mata, bahkan tidur dengan menutupi bagian kepala.
Kebiasaan tidur dengan menutup kepala ini mungkin tampaknya sangat sepele. Namun, siapa sangka kalau efeknya bisa merusak kesehatan otak jika dilakukan secara terus-menerus. Hal ini lantaran tidur dengan kepala tertutup dapat meningkatkan konsentrasi karbon dioksida dan mengurangi jumlah oksigen pada otak yang dapat menimbulkan efek berbahaya pada otak.
Oleh karena itu, bagi Anda yang memiliki kebiasaan tidur seperti ini, cobalah untuk menghilangkannya untuk tetap menjaga kesehatan otak.
Baca Juga :
- 6 Manfaat Selimut Tebal dan Berat Untuk Kesehatan Mental
- Cara Mencuci Bantal yang Benar, Praktis dan Anti Ribet
7. Kurang Bersosialisasi dengan Lingkungan Sekitar
Para ahli sepakat bahwa otak manusia berfungsi terbaik ketika bersosialisasi dengan orang lain. Sehingga, kurangnya kontak sosial dapat menyebabkan depresi, gangguan kecemasan, stres berlebihan, perasaan kesepian, dan bahkan mempengaruhi kemampuan untuk berpikir dan mengingat banyak hal.
Biasanya, anak-anak yang tidak mendapatkan kontak sosial yang cukup dengan orang tua dan rekan-rekan mereka lebih mungkin untuk mengembangkan masalah psiko-sosial. Sementara itu, pada orang dewasa, kurangnya integrasi sosial juga dapat menyebabkan membentuk kebiasaan buruk seperti minum-minuman keras dan penyalahgunaan narkoba.
8. Kurang Tidur
Ini merupakan salah satu kebiasaan buruk yang tentunya paling sering dilakukan oleh banyak orang. Biasanya, aktivitas harian yang sibuk menyebabkan mayoritas orang cenderung mengabaikan kebutuhan tidur dan waktu tidur ideal. Akibatnya, Anda pun akan mengalami kurang tidur.
Dampak kurang tidur sendiri sangat beragam dan dapat mengancam kesehatan. Mulai dari menyebabkan munculnya risiko berbagai penyakit berbahaya, hingga dapat mempercepat kerusakan sel-sel otak dalam waktu singkat. Oleh karena itu, untuk menghindari bahaya tersebut, penting bagi Anda untuk meningkatkan kualitas tidur harian.
Caranya adalah dengan memperbaiki pola tidur yang berantakan, menerapkan pola tidur sehat sleep hygiene, mengonsumsi makanan dan minuman sehat, rutin berolahraga, melakukan meditasi sebelum tidur, menghindari benda penyebab sulit tidur, hingga menggunakan perlengkapan tidur seperti sprei dan bedcover yang berkualitas agar tidur semakin nyenyak.
Baca Juga :
Sleep Buddy Merk Lokal, Kualitas Internasional sejak 2009, Rasakan pengalaman tidur yang berbeda dari sprei lembut dan tahan lama.