Haus adalah “sinyal” yang tubuh tunjukkan ketika tubuh Anda kekurangan cairan yang dapat mengganggu metabolisme tubuh. Selama itu, Anda akan minum sumber cairan tertentu, misalnya minum air putih, jus buah, soda, kopi, dan lain-lain. Tapi, bagaimana jika Anda malah sering haus meskipun sudah banyak minum?
Tentu, segala hal yang membuat tubuh Anda melakukan atau membutuhkan sesuatu secara berlebihan menjadi pertanda awal adanya ketidaknormalan dalam tubuh. Bahkan beberapa diantaranya bersifat berbahaya, misalnya sering tidur, sering makan, sering buang air besar atau kecil, sering gatal-gatal, dan lain-lain. Dan sering haus adalah salah satunya yang tak boleh Anda sepelekan dan harus mendapatkan penanganan medis.
Itulah mengapa Anda harus pintar-pintar merawat diri (self care) dan memahami kesehatan diri (self awareness) bahwa apakah ada yang salah dengan diri sendiri. Maka dari itu, ketahui beberapa penyebab utama yang membuat Anda sering haus.
Penyebab Umum Manusia Merasa Haus
Umumnya, rasa haus akan sebagai bentuk respons dari kondisi tubuh tertentu, mulai dari:
1. Dehidrasi
Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh Anda tidak memiliki cukup air untuk melaksanakan tugas normal tubuh dan haus adalah gejala utamanya. Masalah dehidrasi bisa terjadi karena banyak faktor penyebab, seperti habis berolahraga, diare, muntah, cuaca yang panas, berkeringat berlebihan, dan demam.
Tanda atau gejala yang menandakan tubuh Anda sedang dehidrasi adalah:
- Jarang buang air kecil. Namun, sekalinya buang air kecil, urin akan berwarna kuning gelap.
- Mulut serta bibir kering dan lengket.
- Kulit kering dan terkelupas yang juga menandakan kulit dehidrasi.
- Mata cekung yang terlihat dengan kemunculan mata panda.
- Mudah merasa lelah, mudah mengantuk, dan mudah menguap.
- Pusing hingga sakit kepala.
- Kram otot.
- Mudah mengalami ledakan emosi atau tantrum.
2. Kehilangan Darah
Apabila Anda sedang menstruasi, sehabis donor darah, atau mengalami pendarahan akibat luka atau melahirkan, wajar jika tubuh Anda merasa sering haus. Sebab, tubuh Anda kehilangan sejumlah cairan darah yang umumnya tersedia dalam jumlah cukup. Kurangnya jumlah darah dalam tubuh akan memicu otak untuk memberi sinyal agar Anda segera memenuhi kebutuhan cairan agar dapat memproses pembentukan darah baru.
Baca Juga:
- Bahaya Terlalu Sering di Ruangan Ber-AC Untuk Kesehatan Tubuh
- Mitos Atau Fakta? Bahaya Makan Sebelum Tidur Untuk Kesehatan
3. Efek Samping Konsumsi Makanan dan Obat-obatan Tertentu
Anda juga akan merasa ingin banyak minum setelah makan, terlebih jika Anda makan makanan yang pedas dan tinggi kandungan garam. Sebab, organ ginjal akan berusaha menetralisir senyawa pedas serta menyeimbangkan jumlah natrium dan air dalam tubuh.
Tergantung seberapa banyak kandungan garam yang masuk ke dalam tubuh, otak terus mengirim sinyal haus agar Anda minum dalam jumlah yang dapat menyeimbangkan natrium dalam tubuh. Jika kandungan garam terlalu tinggi, hal ini juga akan menyebabkan kulit berjerawat, munculnya komedo dan bruntusan, membuat pipi tembem seperti muka bengkak dan kantung mata.
Selain makanan, ada golongan obat-obatan yang memicu tubuh jadi mudah haus. Contohnya, obat dengan kandungan litium untuk mengobati gangguan mood yang buruk dan gangguan kecemasan.
Selain itu, obat diuretik juga memicu penyerapan air dalam tubuh secara berlebihan sehingga memicu ginjal memproduksi lebih banyak urin. Akibatnya, Anda jadi mudah buang air kecil dan mendorong otak untuk mengirim sinyal haus.
4. Kehamilan
Penyebab umum selanjutnya yang membuat seseorang sering merasa haus adalah kondisi kehamilan. Selain perubahan bentuk tubuh, wanita yang sedang hamil akan mengalami perubahan hormon yang memicu rasa ingin buang air kecil dengan intensitas sering.
Di samping itu, hormon tersebut akan mendorong wanita hamil agar minum air lebih banyak untuk melancarkan sirkulasi darah ke janin. Pada dasarnya, wanita hamil harus minum air putih lebih banyak untuk mendukung pembentukan air ketuban dalam jumlah ideal.
Penyebab Sering Haus yang Berkaitan Dengan Masalah Kesehatan
Dalam istilah medis, keluhan sering haus ini bernama polydipsia. Perlu Anda pahami bahwa polydipsia bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, melainkan sebuah gejala masalah kesehatan tertentu.
Gejala polydipsia bisa penderitanya alami selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan bersifat jangka panjang, tergantung pada penyebabnya. Penderitanya akan merasa haus sepanjang waktu dan mereka tidak akan bisa memuaskan dahaganya, mau sebanyak apapun air yang mereka minum.
Biasanya, penderita polydipsia memiliki mulut dan bibir yang kering serta akan minum sebanyak 6 liter atau lebih air dalam sehari. Kondisi ini bukannya bagus untuk kesehatan, tapi malah justru membahayakan nyawa penderitanya.
Adapun orang-orang yang berisiko mengalami sering haus atau polydipsia adalah orang-orang yang memiliki penyakit sebagai berikut.
Baca Juga:
- Tips Jaga Berat Badan Ideal dengan Makanan Rendah Kalori
- Begini 8 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh dan Mental
1. Diabetes Melitus
Masalah kesehatan yang berkaitan erat dengan kebiasaan sering haus adalah diabetes melitus. Ketika Anda memiliki penyakit ini, tubuh Anda tidak mampu menghasilkan cukup hormon insulin serta tubuh tidak menggunakan insulin dengan tepat.
Kondisi ini menyebabkan terlalu banyak penumpukan gula (atau glukosa) dalam darah Anda. Kadar glukosa dalam darah akan memicu ginjal untuk memproduksi banyak urin dengan tujuan mengeluarkan kadar glukosa berlebih dalam tubuh. Sehingga Anda lebih sering buang air kecil dan merasa ingin minum air dalam jumlah banyak.
2. Diabetes Insipidus
Terlepas dari namanya, kondisi ini tidak berkaitan langsung dengan diabetes. Diabetes insipidus adalah kondisi ketika tubuh Anda tidak mampu membuat cukup hormon vasopressin atau antidiuretik yang membantu ginjal Anda mengontrol jumlah air dalam tubuh Anda.
Normalnya, ginjal akan mengurangi jumlah cairan yang dikeluarkan lewat urin saat seseorang banyak kehilangan cairan tubuh saat berkeringat. Namun, penderita diabetes insipidus memiliki metabolisme tubuh yang tidak bisa menahan buang air kecil. Sehingga tubuh mereka kehilangan volume cairan tubuh dalam jumlah besar dan terjadi secara cepat.
Hal inilah yang juga memicu otak untuk membuat sinyal rasa haus yang berlebihan. Jika penderita penyakit ini tidak segera mencukupi kebutuhan cairan tubuh, maka mereka mungkin akan mengalami dehidrasi.
3. Anemia
Memiliki konsep yang hampir sama dengan kehilangan darah, anemia adalah kelainan darah yang membuat tubuh Anda tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat. Selain merasa sangat haus, anemia membuat Anda mudah pusing, cepat lelah, lemas sepanjang hari, memiliki kulit kusam yang wajahnya tampak tidak segar, dan mudah berkeringat.
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan Anda mengalami anemia, mulai dari faktor genetik yang membuat pembentukan darah tidak normal, pola diet yang buruk, atau pendarahan hebat. Pola diet yang dimaksud adalah diet keto yang membuat Anda membatasi konsumsi karbohidrat. Lebih baik, pilihlah teknik diet defisit kalori yang tetap membuat tubuh Anda memenuhi nutrisi seimbang dengan konsumsi air yang cukup.
4. Gangguan Kesehatan Mental
Seseorang yang memiliki gangguan kesehatan mental kronis berisiko tinggi untuk mengalami ketidakberfungsian kelenjar adrenal sehingga menyebabkan tekanan darah rendah. Tekanan darah rendah dapat menyebabkan pusing, depresi, kecemasan, dan juga rasa haus yang ekstrem.
Untuk menghilangkan keluhan sering haus saat stres, langkah paling utama yang bisa Anda lakukan adalah mengelola tingkat stres Anda. Hilangkan faktor penyebab stres agar tidak mengalami gangguan psikologis tertentu dengan cara-cara berikut.
- Melakukan travelling, liburan bersama keluarga, atau mengadakan staycation dan sleepover.
- Jika Anda seorang pekerja, maka pahami pentingnya work-life balance dengan memanfaatkan waktu libur dengan bersantai di rumah saja atau mendekorasi kamar tidur.
- Curhat dengan teman.
- Memberikan self reward untuk diri sendiri, misalnya mengoptimalkan waktu istirahat, konsumsi makanan ringan dan minuman favorit, atau pijat spa.
- Konsumsi makanan atau minuman yang efektif meningkatkan kesehatan mental, seperti teh herbal.
- Rutin berolahraga, baik olahraga sebelum tidur atau setelah bangun pagi.
- Melakukan kegiatan yang menenangkan jiwa, seperti meditasi, yoga, dan menghirup wewangian aromaterapi.
- Mandi dengan air hangat dan rajin melakukan rutinitas skincare sebelum tidur.
- Tidur cukup sebagai langkah meningkatkan kualitas tidur karena tidur sangat bermanfaat untuk kesehatan mental. Penuhi waktu tidur ideal setiap malam, yaitu tidur selama 7-9 jam. Selain itu perbaiki pola tidur dengan menerapkan pola tidur sehat sleep hygiene.
- Terapkan pola tidur bifasik dengan menyempatkan tidur siang atau power nap sebagai tidur singkat tapi berkualitas. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari gangguan tidur malam, misalnya insomnia, delayed sleep phase syndrome, sleep paralysis, sleep inertia, sleep walking, hipersomnia, parasomnia, restless legs syndrome, mimpi buruk yang berulang seperti night terror, dan lain-lain.
Supaya tidur Anda lebih nyenyak dan dapat memenuhi kebutuhan tidur secara optimal, ciptakan suasana kamar yang nyaman dengan menggunakan perlengkapan tidur terbaik dari Sleep Buddy. Sleep Buddy memiliki berbagai jenis sprei dan bedcover yang semuanya berbahan organik sehingga akan membuat tidur Anda lebih nyaman dan stres Anda hilang seketika.
Dapatkan segera di toko-toko sprei dan bedcover terdekat atau seluruh online marketplace kesayangan Anda seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, dan Blibli.
Baca Juga:
Sleep Buddy adalah sebuah brand yang ingin menghadirkan kebahagiaan & kehangatan di setiap rumah dengan cara yang berarti .