Sleep Buddy

Sleep Buddy Logo Fa
0

Your Cart

Currently Empty: Rp0.00

Continue shopping

0

Your Cart

Currently Empty: Rp0.00

Continue shopping

Gangguan Tidur Pada Lansia
Jan 13
0 Comments

Selain karena kondisi kesehatan, salah satu faktor utama yang memengaruhi perubahan kebutuhan tidur seseorang adalah usia. Seiring bertambahnya usia, biasanya waktu tidur ideal pun akan semakin berkurang. Inilah sebabnya, gangguan tidur pada lansia menjadi masalah kesehatan yang sering dikeluhkan.

Sebenarnya, perubahan siklus dan kebiasaan tidur pada lansia memang menjadi hal yang normal. Jam tidur malam pada lansia pun semakin lama semakin berkurang karena penurunan fungsi organ tubuh.

Organ tubuh yang mengalami penurunan fungsi akibat pertambahan usia tersebut dapat memengaruhi produksi hormon melatonin, yakni hormon penyebab rasa kantuk. Jika produksi melatonin terganggu, maka wajar apabila lansia cenderung memiliki jam tidur yang lebih singkat daripada anak-anak atau orang dewasa.

Sayangnya, hal ini juga dibarengi dengan adanya berbagai macam gangguan tidur yang kerap terjadi pada lansia. Apa saja gangguan tidur tersebut dan bagaimana cara mengatasinya?

Gangguan Tidur yang Umum Terjadi pada Lansia

Tidur yang berkualitas tentunya menjadi kebutuhan penting yang harus terpenuhi. Sebab, ada banyak sekali manfaat tidur untuk kesehatan. Sebaliknya, dampak kurang tidur pun juga akan memberikan banyak pengaruh negatif untuk tubuh.

Bahkan, ada berbagai risiko penyakit berbahaya yang mengancam kesehatan apabila waktu tidur ideal tidak tercukupi. Misalnya kanker, diabetes, penyakit jantung, hingga stroke.

Namun, sayangnya masih banyak orang yang kesulitan untuk memenuhi waktu tidur ideal lantaran mengalami gangguan tidur. Ada berbagai macam gangguan tidur yang umum ditemui. Mulai dari hypnic jerk, parasomnia, hipersomnia, sleep paralysis, sleep inertia, mimpi buruk, dan masih banyak lagi.

Akan tetapi, untuk lansia, berikut ini adalah sejumlah gangguan tidur yang kerap terjadi:

1. Sulit Tidur atau Insomnia

insomnia gangguan tidur pada lansia

Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling umum terjadi dan hampir dialami oleh semua rentang usia. Namun, penelitian menyebutkan bahwa hampir 50% lansia di seluruh dunia mengaku mengalami masalah sulit tidur yang satu ini.

Penyebab insomnia pun beragam. Akan tetapi, biasanya gangguan tidur yang satu ini terjadi karena tingkat stres yang berlebihan dan gangguan kecemasan. Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi akibat pengaruh obat-obatan yang lansia konsumsi.

2. Obstructive Sleep Apnea (OSA)

Gangguan tidur selanjutnya adalah obstructive sleep apnea (OSA) yang kerap menyebabkan lansia terbangun pada malam hari. OSA sendiri merupakan suatu kondisi di mana terjadinya obstruksi pada jalur pernapasan.

Hal ini menyebabkan napas seseorang terhenti sejenak saat tidur. Akibatnya, lansia akan terbangun dalam kondisi tersengal-sengal dan kaget, sehingga kesulitan untuk melanjutkan tidurnya.

Dalam beberapa kasus, kondisi ini biasanya juga dibarengi dengan kebiasaan mendengkur dan ngiler jika lansia tidur dengan posisi yang tidak tepat.

3. RLS (Restless Leg Syndrome)

Sindrom kaki gelisah atau RLS ini merupakan kondisi di mana seseorang akan menggerakkan kakinya saat tidur. Tentunya kondisi ini akan mengganggu orang yang tidur di dekat penderitanya.

Namun tak hanya dapat mengganggu pasangan yang tidur bersamanya, kondisi ini biasanya juga menyebabkan lansia akan mengalami kesulitan untuk tidur dengan nyaman.

Baca Juga :

 

4. Sering Buang Air Kecil di Malam Hari

Ini adalah kondisi yang hampir dialami oleh semua lansia. Umumnya, kebiasaan sering buang air kecil saat malam hari ini terjadi karena pengaruh penyakit diabetes atau gangguan pada kandung kemih.

Dalam banyak kasus, biasanya lansia yang sering buang air kecil pada malam hari akan mengalami kesulitan untuk kembali tidur dengan lelap di sisa malam.

Penyebab Munculnya Berbagai Macam Gangguan Tidur pada Lansia

penyebab gangguan tidur pada lansia

Seperti penjelasan sebelumnya, gangguan tidur yang terjadi pada lansia berkaitan erat dengan pertambahan usia yang menyebabkan melemahnya fungsi organ tubuh.

Menurut CDC (Center for Disease Control and Prevention) Amerika Serikat, hal tersebut lah yang akan menyebabkan durasi tidur lansia menjadi berkurang. Selain itu, beberapa penyebab lain munculnya gangguan tidur pada lansia di antaranya adalah :

1. Jam Biologis Tubuh yang Berkurang

Sebagaimana yang kita ketahui, tubuh memiliki jam biologis yang akan mengenali waktu tidur dan bangun setiap harinya. Jam biologis inilah yang kita sebut sebagai ritme sirkadian.

Ini merupakan ritme yang akan mengatur siklus bangun dan tidur seseorang setiap 24 jam. Nah, pertambahan usia rupanya menyebabkan ritme sirkadian ini turut melemah, terutama pada lansia.

Melemahnya ritme sirkadian ini akan turut memengaruhi berkurangnya produksi melatonin atau hormon penyebab rasa kantuk. Akibatnya, lansia cenderung memiliki pola tidur yang berantakan, di mana mereka akan sering bangun di tengah malam dan merasa mengantuk pada siang hari.

2. Pengaruh Kondisi Kesehatan

Seiring dengan bertambahnya usia, kondisi kesehatan kita pun tentunya tak akan sebugar dulu, bukan? Pengaruh kondisi kesehatan ini pula lah yang menyebabkan lansia kerap mengalami masalah gangguan tidur saat malam hari.

Misalnya, lansia dengan gangguan kesehatan tertentu kerap merasakan nyeri pada bagian tubuhnya saat tertidur. Inilah yang nantinya akan menyebabkan mereka kesulitan untuk beristirahat dengan nyenyak pada malam hari. Kondisi ini juga bisa memicu hipersomnia atau tidur terlalu lama pada siang harinya.

3. Mengonsumsi Makanan atau Minuman Tertentu yang Menyebabkan Sulit Tidur

Penyebab gangguan tidur pada lansia selanjutnya berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Contohnya adalah mengonsumsi minuman yang mengandung kafein, atau makanan berat dengan kalori tinggi sebelum tidur.

Minuman berkafein cenderung dapat meningkatkan kewaspadaan, yang tentunya akan membuat lansia kesulitan untuk memejamkan mata. Begitu pula dengan kebiasaan makan sebelum tidur yang akan menyebabkan gas naik ke kerongkongan dan dan menimbulkan heartburn. Kondisi ini tentunya akan membuat lansia tidak dapat tidur dengan tenang.

4. Pengaruh Obat-Obatan Tertentu

Beberapa obat tertentu dapat memberikan efek samping sulit tidur. Termasuk obat-obatan yang kerap dikonsumsi oleh lansia seiring dengan risiko penyakit akibat pertambahan usia. Misalnya obat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, pereda nyeri, hingga osteoporosis.

Baca Juga :

 

Cara Mengatasi Gangguan Tidur pada Lansia

cara mengatasi gangguan tidur pada lansia

Gangguan tidur pada lansia memang menjadi hal yang tidak dapat dihindari, sebab faktor pertambahan usia menjadi penyebab utama kondisi ini. Namun, setidaknya Anda bisa melakukan berbagai langkah preventif untuk mencegah terjadinya risiko yang lebih parah.

Sebab, kualitas tidur yang buruk dapat memberikan dampak negatif untuk kesehatan. Sehingga, guna mengatasinya pun Anda perlu melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas tidur.

Beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mengatasi gangguan tidur pada lansia di antaranya adalah :

1. Meminimalisir dan Menghilangkan Stres

Langkah pertama untuk mengatasi gangguan tidur pada lansia adalah dengan mengelola dan meminimalisir tingkat stres. Ada berbagai cara untuk menghilangkan stres. Di antaranya adalah melakukan meditasi secara rutin, curhat pada orang terdekat, dan meletakkan benda-benda untuk relaksasi.

2. Menerapkan Pola Tidur Sehat Sleep Hygiene

Sleep hygiene merupakan pola tidur sehat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tidur. Untuk menerapkan pola tidur ini, hal-hal yang bisa dilakukan adalah mengatur jam tidur tiap harinya, membatasi konsumsi makanan dan minuman berat sebelum tidur, dan membatasi jam tidur siang secara berlebihan.

3. Menciptakan Suasana Kamar Tidur yang Nyaman

Suasana kamar yang nyaman tentunya sangat berpengaruh untuk membantu meningkatkan kualitas tidur. Hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk menciptakan suasana kamar tidur yang nyaman di antaranya adalah mengatur suhu ruangan ideal, menggunakan lampu tidur yang dapat merangsang produksi hormon melatonin, hingga menggunakan perlengkapan tidur yang nyaman.

Contohnya adalah menggunakan jenis bantal yang empuk, selimut yang tebal, serta sprei dan bedcover yang terbuat dari bahan yang dingin dan lembut.

Untuk mendapatkan perlengkapan tidur yang berkualitas agar tidur semakin lelap, Sleep Buddy menjadi pilihan tepat bagi Anda. Ada banyak pilihan motif sprei, model bedcover, hingga bantal dan cushion yang bisa Anda pilih sesuai selera dan kebutuhan. Anda bisa mendapatkan produk Sleep Buddy dengan mengunjungi marketplace kesayangan atau toko bedcover terdekat.

Baca Juga :

Avatar

Nissa Sleepbuddy

Sleep Buddy Merk Lokal, Kualitas Internasional sejak 2009, Rasakan pengalaman tidur yang berbeda dari sprei lembut dan tahan lama.