Tahukah Anda bahwa tubuh kita bisa mengenali jam biologis untuk tertidur dan terbangun pada waktu-waktu tertentu? Hal tersebut terjadi karena adanya ritme sirkadian di dalam tubuh.

Ritme ini berfungsi untuk mengatur kebiasaan fisiologis atau kegiatan yang tubuh Anda lakukan setiap hari secara rutin. Dengan kebiasaan yang rutin dan berulang, maka secara otomatis tubuh pun akan mampu menyesuaikan dan mengenalinya dengan mudah. Alhasil, Anda akan lebih mudah tertidur dan terbangun pada waktu yang sama setiap harinya.

Ritme sirkadian dapat mendorong Anda untuk menerapkan pola tidur sehat (sleep hygiene) yang konsisten dan restoratif. Begitu pula sebaliknya, ritme sirkadian yang tidak teratur akan dapat menyebabkan masalah gangguan tidur dan susah tidur, seperti insomnia hingga hipersomnia. Bukan hanya itu saja, ritme ini juga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan fisik maupun kesehatan mental seseorang.

Apa Itu Ritme Sirkadian?

Pada dasarnya, ritme sirkadian adalah siklus 24 jam yang merupakan bagian dari jam internal tubuh. Ritme ini berperan penting untuk menjalankan fungsi dan proses penting dalam tubuh manusia.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi ritme sirkadian seseorang, seperti faktor endogen yang dipengaruhi oleh jam biologis. Ada juga faktor eksogen yang dipengaruhi oleh lingkungan yang saling berkaitan. Misalnya suhu, musim, hingga lama waktu siang dan malam. Kondisi ini yang menentukan siklus tidur, perubahan hormon, produksi hormon melatonin, suhu tubuh, hingga fungsi tubuh lainnya.

Organ tubuh memiliki ritme sirkadian yang berbeda tiap jenisnya. Misalnya, sekitar jam 07.00-09.00 menjadi jam biologis yang paling baik untuk proses kerja pada lambung. Untuk itu, Anda jam tersebut adalah waktu terbaik untuk sarapan. Namun, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan yang memiliki tekstur padat pada pukul 19.00-21.00 karena proses kerja lambung melemah.

Terganggunya ritme sirkadian pada organ tubuh akan mengakibatkan masalah kesehatan, seperti gangguan tidur, obesitas, gangguan mood, hingga meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental dan kondisi psikologis. Cara untuk menghindarinya adalah melakukan diet sirkadian dengan mengonsumsi berbagai jenis nutrisi makanan yang bagus untuk tubuh.

Cara Kerja Ritme Sirkadian

Ritme sirkadian bekerja dengan membantu memastikan bahwa proses tubuh semakin optimal di berbagai titik selama periode 24 jam. Pada manusia, ritme sirkadian mengoordinasikan sistem mental dan fisik di seluruh tubuh. Misalnya sistem pencernaan menghasilkan protein agar sesuai dengan waktu makan, atau sistem endokrin yang mengatur hormon agar sesuai dengan pengeluaran energi normal.

Ritme sirkadian di seluruh tubuh terhubung ke jam utama, yang terkadang disebut sebagai alat pacu jantung sirkadian, yang terletak di otak. Secara khusus, ini ditemukan di nukleus suprachiasmatic (SCN), yang ada di bagian otak yang disebut hipotalamus.

Baca Juga :

• 7 Jenis Gangguan Tidur Paling Berbahaya, Sleepwalking Hingga Sindrom Kematian Mendadak
• 5 Tanda Kurang Tidur yang Harus Diwaspadai, Kenaikan Berat Badan Hingga Kulit Kusam

Penyebab Terganggunya Ritme Sirkadian

Gangguan pada ritme sirkadian dapat terjadi dalam jangka pendek atau panjang. Berikut ini adalah sejumlah penyebab terganggunya ritme sirkadian yang perlu Anda perhatikan :

1. Akibat Jam Kerja Shift

Kesibukan pekerjaan dapat menyebabkan terganggunya ritme sirkadian seseorang. Misalnya kerja shift malam atau kerja lembur, yang mengharuskan seseorang bekerja sepanjang malam dan tidur di siang hari. Umumnya, orang yang bekerja dengan sistem shift atau lembur biasanya akan mengalami pola tidur yang berantakan. Misalnya tidur terlalu larut, baru tidur pada pagi hari, mengalami hipersomnia atau tidur terlalu lama, dan lain sebagainya.

Ini akan membuat jadwal tidur seseorang bertentangan dengan jam biologis yang seharusnya, sehingga ritme sirkadian pun akan mengalami gangguan.

2. Gangguan Fase Tidur Lanjut

Ini merupakan kondisi di mana seseorang seringkali merasa lelah di awal malam dan bangun sangat pagi. Bahkan jika mereka ingin bangun lebih malam atau tidur lebih larut, orang dengan gangguan fase tidur lanjut biasanya tidak dapat melakukannya.

Gangguan tidur ini relatif jarang terjadi, dan hanya memengaruhi sekitar 1% orang di usia menengah. Gangguan tidur ini juga lebih sering terjadi pada lansia. Dalam beberapa kasus, gangguan fase tidur lanjut mungkin terkait dengan penyebab genetik atau keturunan.

3. Gangguan Fase Tidur Tertunda

Jenis gangguan ritme sirkadian ini berkaitan dengan kebiasaan begadang di malam hari dan tidur terlalu malam. Gangguan ini sebenarnya jarang terjadi dan hanya memengaruhi 1 atau 2 orang dari setiap 1.000 populasi. Gangguan fase tidur tertunda atau delayed sleep phase syndrome ini biasanya lebih sering terjadi pada remaja, dengan persentase 16% di seluruh dunia.

Penyebab pastinya masih belum diketahui. Akan tetapi, penelitian menunjukkan bahwa gangguan ini memiliki kaitan erat dengan faktor genetik, kondisi fisik, hingga perilaku seseorang.

Baca Juga :

• Ketahui REM Sleep Behavior Disorder, Gangguan Tidur yang Bahayakan Orang Lain
• 4 Tips Ampuh Agar Wajah Tetap Segar Meskipun Kurang Tidur

4. Gangguan Tidur Non-24 Hour Sleep Wake Disorder

Non-24 hour sleep wake disorder adalah gangguan di mana seseorang tidak tidur dalam waktu lebih dari 24 jam. Gangguan ini pun akan menyebabkan berbagai efek negatif yang berbahaya bagi kesehatan.

Sebab, perlu Anda ketahui bahwa dampak kurang tidur untuk kesehatan sangatlah beragam dan berbahaya. Apalagi jika Anda tidak tidur lebih dari 24 jam. Maka ada berbagai macam penyakit berbahaya yang mengintai Anda. Misalnya stroke, diabetes, kanker, kardiovaskular, hingga gangguan kesehatan lainnya. Bukan cuma itu saja. efek kurang tidur juga bisa memberikan pengaruh buruk pada otak, hingga menyebabkan munculnya berbagai gangguan kesehatan mental yang lebih berbahaya.

Dalam sejumlah kasus, tubuh penderita gangguan ini masih mengikuti siklus 24 jam, tetapi jam tidur mereka terus-menerus bergeser mundur beberapa menit atau jam demi jam.

5. Jet Lag Disorder

Pernahkah Anda mengalami gangguan tidur setelah melakukan perjalanan jauh yang melintasi zona waktu? Jika iya, berarti ritme sirkadian Anda terganggu akibat jet lag  disorder.

Hal ini terjadi ketika seseorang melintasi beberapa zona waktu dalam waktu yang singkat. Kata Jet Lag diambil dari fakta yang sering terjadi pada orang-orang yang melakukan penerbangan antarbenua. Mereka kemungkinan besar akan mengalami masalah tidur dan kelelahan akibat jet lag sampai ritme sirkadian dalam tubuhnya dapat menyesuaikan diri dengan siklus siang-malam di lokasi barunya.

6. Gangguan Ritme Tidur-Bangun Tidak Teratur

Biasanya, orang dengan gangguan langka ini tidak memiliki pola tidur yang konsisten dan mungkin sering tidur siang atau periode tidur yang singkat sepanjang hari selama 24 jam. Hal ini sering dikaitkan dengan kondisi yang memengaruhi otak seperti demensia atau cedera otak traumatis, yang membatasi berfungsinya jam utama di hipotalamus.

Demikian adalah ulasan mengenai ritme sirkadian, cara kerja, hingga faktor apa saja yang dapat mengganggunya. Perlu Anda ingat bahwa sejatinya, sama halnya seperti kebutuhan pokok lainnya, tidur juga menjadi salah satu kebutuhan wajib yang harus terpenuhi dengan maksimal. Kebutuhan tidur setiap orang pun berbeda-beda tergantung usia dan kondisi kesehatan. Namun, waktu tidur bagi orang dewasa pada umumnya berkisar antara 7-8 jam tiap malamnya. Sedangkan kurang tidur adalah kondisi di mana Anda tertidur dalam jangka waktu kurang dari 6 jam.

Kurang tidur bisa terjadi karena beberapa hal. Misalnya akibat kesibukan sehari-hari yang memaksa Anda memangkas jam tidur ideal. Contohnya karena kesibukan pekerjaan, mengalami gangguan tidur, stres berlebih dan depresi, mengalami gangguan kesehatan mental seperti anxiety disorder (gangguan kecemasan), hipokondria, somatoform, bipolar disorder, hingga kepribadian neurotik.

Inilah yang menyebabkan pola tidur menjadi berantakan, sehingga tubuh akan kesulitan untuk menyesuaikan jam biologis dan ritme sirkadian. Padahal, perlu Anda ketahui bahwa dampak kurang tidur untuk kesehatan sangatlah beragam dan berbahaya. Sehingga, cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan memperbaiki pola tidur dan jam tidur Anda.

Baca Juga :

• 5 Penyebab Gangguan Kecemasan pada Anak, Mulai Bullying Hingga Insecure
• Psikosomatis, Gangguan Kesehatan Hanya Saat Stres dan Cemas

Nissa Sleepbuddy

Sleep Buddy Merk Lokal, Kualitas Internasional sejak 2009, Rasakan pengalaman tidur yang berbeda dari sprei lembut dan tahan lama.